Paparan Radioaktif Tanaman di Chernobyl Masih Tinggi Sejak Ledakan 1986

22 Desember 2020 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bencana Nuklir Chernobyl. Foto: Reuters/Gleb Garanich
zoom-in-whitePerbesar
Bencana Nuklir Chernobyl. Foto: Reuters/Gleb Garanich
ADVERTISEMENT
Tanaman di dekat situs nuklir Chernobyl, Ukraina, ditemukan masih terkontaminasi radiasi dengan tingkat tidak aman akibat bencana ledakan nuklir yang terjadi pada 1986.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan menemukan gandum hitam, oat dan barley yang ditanam di daerah tersebut mengandung dua isotop radioaktif strontium 90 dan cesium 137 dengan tingkat tidak aman. Isotop radioaktif sendiri adalah isotop yang memancarkan zat radioaktif atau punya energi nuklir berlebih sehingga membuatnya tidak stabil.
"Temuan kami menunjukkan kontaminasi yang sedang berlangsung dan paparan manusia, ditambah dengan kurangnya pemantauan rutin resmi," kata David Santillo, penulis studi yang merupakan seorang ilmuwan forensik lingkungan di Greenpeace Research Laboratories University of Exeter, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Live Science.
kota hantu Chernobyl Foto: Shutter stock
Santillo dan rekannya, bekerja sama dengan para ilmuwan dari Ukrainian Institute of Agricultural Radiology, menganalisis 116 sampel biji-bijian. Sampel-sampel itu dikumpulkan antara 2011 dan 2019, dari distrik Ivankiv di Ukraina, sekitar 50 meter selatan pembangkit nuklir.
ADVERTISEMENT
Area ini berada di luar zona eksklusi Chernobyl yang dievakuasi pada tahun 1986 dan dibiarkan kosong sejak bencana nuklir terjadi. Hasilnya, mereka menemukan isotop radioaktif pada sampel tanaman tersebut, terutama kandungan strontium 90 yang berada di atas tingkat konsumsi aman pada 48 persen sampel.
Selain itu, sampel kayu yang dikumpulkan di wilayah yang sama antara 2015 dan 2019 juga ditemukan memiliki kadar strontium 90 di atas batas aman untuk kayu bakar. Peneliti percaya, radiasi yang tertinggal pada kayu diduga menjadi alasan kontaminasi berkelanjutan pada tanaman yang berlangsung selama 35 tahun pasca-kecelakaan reaktor nuklir di Chernobyl.
Perbandingan foto sebelum dan sesudah bencana nuklir di Kota Pripyat. Foto: AFP
Saat menganalisis abu kayu di pembakaran, mereka menemukan strontium 90 dengan tingkat 25 kali lebih tinggi dari batas aman. Penduduk setempat menggunakan abu ini dan abu dari pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk menyuburkan tanaman. Ini menyebabkan tanaman terus mendaur ulang radiasi.
ADVERTISEMENT
Hasil simulasi komputer peneliti menunjukkan, bisa saja tanaman di sekitar Chernobyl kembali ke tingkat aman, asalkan penduduk dan pihak terkait menghentikan proses kontaminasi. Sekarang, para peneliti telah meminta pemerintah Ukraina untuk kembali menjalankan program pemantauan dan membuat aturan membuang abu radioaktif dengan benar.
“Kontaminasi biji-bijian dan kayu yang tumbuh di distrik Ivankiv tetap menjadi perhatian utama dan perlu penyelidikan lebih lanjut," kata Valery Kashparov, penulis studi yang menjabat sebagai direktur di Ukurainan Institute of Agricultural Radiology. "Demikian pula, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk menilai dampak TPP Ivankiv terhadap lingkungan dan penduduk lokal, yang sebagian besar masih belum diketahui."