Parit Besar Misterius di Yerusalem Ditemukan

15 Januari 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Struktur parit yang ditemukan di Yerusalem. Foto:  Yuval Gadot/Tel Aviv University
zoom-in-whitePerbesar
Struktur parit yang ditemukan di Yerusalem. Foto: Yuval Gadot/Tel Aviv University
ADVERTISEMENT
Para arkeolog berhasil menemukan parit besar di bawah sebuah tempat parkir di Yerusalem. Mereka mengatakan parit itu merupakan struktur pertahanan dan diduga digunakan sebagai tanda batas kota pada zaman Alkitab.
ADVERTISEMENT
Parit kuno yang terbuat dari batu itu memiliki panjang 30 meter dengan kedalaman 6 meter. Berdasarkan lokasi penemuannya, para peneliti menduga parit tersebut pernah digunakan untuk memisahkan sebagian besar kota kuno dari situs suci seperti Temple Mount.
Penemuan yang dilaporkan di Journal of the Institute of Archaeology of Tel Aviv University menjelaskan, peneliti tak yakin kapan parit itu dibuat tapi menurut perkirakan itu dibangun sekitar abad ke-9 SM, atau pada Zaman Batu. Tujuan parit dibuat juga sebenarnya masih bersifat dugaan alias belum bisa dipastikan dengan jelas dan bisa jadi digunakan untuk berbagai tujuan lain.
“Pada masa itu, Yerusalem dibagi menjadi dua kota: akropolis dengan kuil dan istana di utara, dan kota tua di selatan. Jika parit ini dibangun pada masa itu, maka tujuannya kemungkinan untuk mempertahankan kota dari utara,” ujar Yuval Gadot, penulis utama studi dan profesor arkeologi di Tel Aviv University yang bekerja dalam penggalian situs tersebut bersama Otoritas Barang Antil Israel sebagaimana dikutip Live Science.
ADVERTISEMENT
Menurut Gadot, parit besar itu dibuat dengan sangat luar biasa dan hanya bisa dilakukan oleh raja-raja yang berkuasa di kota pada saat itu.
Gambar struktur parit yang diambil dari udara ditemukan di sebuah tempat parkir di Yerusalem. Foto: Jurnal Institut Arkeologi Universitas Tel Aviv
“Berasal dari abad ke-9 SM berarti proyek ini harus dikaitkan dengan salah satu raja awal Yehuda yang disebut dalam Perjanjian Lama,” kata Gadot. “Pengerjaan parit seperti ini menunjukkan kekuatan dan kemampuan mereka untuk memimpin proyek-proyek monumental yang mengubah dan membentuk kembali topografi alami kota selama berabad-abad.”
Pada awal 2023, para arkeolog menemukan dua sistem saluran yang dibor ke dalam terowongan batuan dasar di bawah tempat parkir yang sama di mana parit berada. Penemuan parit ini memberikan peneliti wawasan baru tentang batas-batas kota kuno dan mekanisme pertahanan yang digunakan penduduk Yerusalem ribuan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masih ada beberapa pertanyaan yang tersisa, seperti bagaimana kota ini mempertahankan diri dari utara? Bagaimana Temple Mount dimasukkan ke dalam kota? Dan Bagaimana hubungannya dengan kota tua?
“Punggung bukit kota Daud dikelilingi oleh lembah-lembah dari timur, selatan dan barat, tapi tidak ada yang melindunginya dari utara,” kata Gadot.
Ini lah yang membuat peneliti menduga parit kemungkinan berfungsi sebagai struktur pertahanan utara.
“Berkat penggalian ini, kita dapat melihat parit tersebut memungkinkan mereka (penduduk Yerusalem) membangun istana dan kuil di puncak Temple Mount, untuk membatasi akses ke akropolis yang baru dibangun,” kata Gadot.
Parit mungkin terus digunakan hingga periode Helenistik Akhir atau sekitar 332 SM hingga 63 SM, ketika bangunan akhirnya menimbun parit tersebut sehingga parit hilang dari pandangan kota, kata peneliti.
ADVERTISEMENT