Paus Beluga Hvaldimir yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

3 September 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus yang diduga mata-mata Rusia. Foto: Jorgen Ree Wing/Norwegian Directorate of Fisheries
zoom-in-whitePerbesar
Paus yang diduga mata-mata Rusia. Foto: Jorgen Ree Wing/Norwegian Directorate of Fisheries
ADVERTISEMENT
Hvaldimir, paus beluga yang diduga sebagai mata-mata Rusia, ditemukan mati di lepas pantai Norwegia. Kematiannya viral di media sosial X, dan banyak yang mengaku sedih dengan kepergian Hvaldimir.
ADVERTISEMENT
Marine Mind, lembaga konservasi nirlaba yang berbasis di Norwegia dan telah melacak pergerakan Hvaldimir selama bertahun-tahun, menemukan hewan itu sudah tak bernyawa di dekat kota Risavika di barat daya pada Sabtu (31/8), setelah menerima laporan penduduk sekitar.
Menurut Sebastian Strand, pendiri Marine Mind, saat ditemukan Hvaldimir tak menunjukkan tanda-tanda adanya cedera fatal, hanya ada beberapa luka kecil di tubuhnya. Ini membuat penyebab kematiannya masih belum diketahui secara pasti.
“Kami harus menunggu hasil autopsi dari lembaga veteriner untuk mendapatkan jawaban pasti,” kata Strand kepada Forbes. “Saya berharap laporan lengkapnya akan siap minggu ini, meski penyelidikannya bisa memakan waktu lebih lama.”
“Kami berdua atas hilangnya seekor hewan yang sangat berarti bagi kami, dan bagi banyak orang di dalam dan luar Norwegia.”
ADVERTISEMENT
Hvaldimir diperkirakan mati di usia antara 14 dan 17 tahun, relatif muda untuk paus beluga yang dapat hidup hingga 60 tahun.

Kisah Hvaldimir

Hvaldimir pertama kali viral pada 2019 di alam liar di Norwegia utara, sekitar 186 mil dari perbatasan laut Rusia/Norwegia. Sejak pertama ditemukan, Hvaldimir banyak diberitakan oleh media internasional karena memiliki ciri khas mengenakan tali pengaman khusus yang dilengkapi dengan dudukan kamera GoPro dan gesper berlabel “Equipment St. Petersburg”.
Penampilannya yang aneh menimbulkan spekulasi di masyarakat bahwa hewan tersebut telah dilatih militer Rusia sebagai mata-mata bawah laut.
Nama Hvaldimir sendiri diambil dari kata “hval” yang artinya paus dalam bahasa Norwegia, dan Vladimir, yang berarti Presiden Rusia, Vladimir Putin. Selain Marine Mind, lembaga nirlaba One Whale juga ikut menjalankan misi untuk melindungi Hvaldimir dari berbagai macam ancaman, termasuk memindahkannya ke populasi beluga liar. Pada 2021, Hvaldimir pernah mengalami luka serius. Kemungkinan akibat ditabrak perahu atau peralatan memancing.
ADVERTISEMENT
“Kami belum tahu penyebab kematiannya, tapi ia berada di perairan yang banyak dilalui kapal di luar Stavanger, Norwegia. Jadi kami menduga ia tidak meninggal secara wajar,” ujar Regina Crosby Haug, pendiri One Whale dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Instagram dan Facebook.
Paus beluga dapat tumbuh dengan panjang mencapai 6 meter. Hewan ini banyak hidup di Samudra Arktik dan laut di sekitarnya. World Wildlife Foundation mengkategorikan mereka sebagai spesies yang hampir terancam punah. Artinya, mereka rentan mengalami kepunahan.
Paus beluga adalah mamalia sosial yang hidup, berburu, dan bermigrasi bersama. Karena terusir dari habitat alaminya dan hidup tanpa kawanan, Hvaldimir terkadang mengikuti perahu dan bermain dengan penumpan yang ada di atasnya.
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang viral di X pernah memperlihatkan momen Hvaldimir bermain tangkap bola yang dilempar ke air oleh sekelompok penggemar rugby Afrika Selatan di sebuah perahu di dekat kutub Arktik. Menurut para ahli perilaku mamalia laut, perilaku Hvaldimir yang dekat dengan manusia menandakan bahwa dia memang telah dilatih. Untuk apa tepatnya dia dilatih, inilah yang sampai sekarang belum diketahui.
Namun, menurut ahli biologi Norwegia, Angkatan Laut Rusia diketahui telah melatih beluga untuk melakukan operasi militer, seperti menjaga pangkalan angkatan laut, membantu penyelam, hingga menemukan peralatan yang hilang.
“Hvaldimir bukan sekadar paus beluga biasa, ia adalah mercusuar harapan, simbol keterhubungan dan pengingat ikatan mendalam antara manusia dan alam,” kata Marine Mind dalam sebuah postingan di Facebook.
ADVERTISEMENT
“Selama lima tahun terakhir, ia menyentuh kehidupan puluhan ribu orang, menyatukan orang-orang dalam kekaguman akan keajaiban alam. Kehadirannya mengajarkan kita tentang pentingnya konservasi laut, dan dengan begitu, ia juga mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita sendiri.”