Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Paus Super Langka Ditemukan Terdampar di Pantai Selandia Baru
17 Juli 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski peristiwa mamalia laut terdampar relatif umum di Selandia Baru , makhluk yang terdampar di dekat desa nelayan kecil Taieri Mouth pada 4 Juli 2024 adalah spesies tak biasa, menurut para ahli dari Departemen Konservasi (DOC) dan Museum Selandia Baru Te Papa Tongarewa.
Paus berparuh merupakan mamalia yang sulit ditangkap karena bisa berenang cepat dan hidup di laut dalam. Mereka juga tidak mengeluarkan semburan seperti paus pada umumnya saat bernapas di permukaan.
Hanya enam spesimen paus bergigi sekop yang pernah dicatat peneliti. Meski identitasnya masih perlu dikonfirmasi melalui pengujian DNA, jika hasilnya sesuai harapan, ini menjadikan paus jantan yang terdampar di Otago sebagai penemuan sangat penting.
ADVERTISEMENT
“Paus bergigi sekop adalah salah satu spesies mamalia besar yang paling kurang dikenal di zaman modern,” ujar Gabe Davies, Manajer Operasional DOC Costa Otago dalam sebuah pernyataan seperti dilansir IFL Science.
“Sejak tahun 1800-an, hanya enam sampel yang pernah didokumentasikan di seluruh dunia, dan lima di antaranya berasal dari Selandia baru. Dari sudut pandang ilmiah dan konservasi, ini merupakan hal yang sangat besar.”
Hingga 2010, spesies ini hanya diketahui dari sisa-sisa kerangka yang ditemukan di Selandia Baru dan Cile. Para ilmuwan menggunakan kerangka tersebut untuk menentukan paus bergigi sekop sebagai spesies baru pada 1874.
Spesimen utuh pertama dari induk dan anak paus ditemukan pada 2010, diikuti oleh satu individu yang ditemukan pada 2017. Ini memungkinkan para peneliti untuk menggambarkan pola warna paus berparuh dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Masih banyak misteri yang belum terungkap dari paus bergigi sekop. Peneliti bisa menggali informasi lebih dalam jika mereka menemukan hewan tersebut dalam keadaan hidup. Kendati begitu, spesimen baru yang terdampar di Selandia Baru bisa memberikan peneliti kesempatan pertama untuk melakukan pembedahan untuk mendapatkan berbagai wawasan baru tentang biologinya.
Peneliti sudah mengambil sampel untuk mendapatkan informasi genetiknya, dan paus kini disimpan di tempat ruangan dingin agar tidak membusuk. Paus tersebut akan disimpan di sana hingga peneliti menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. DOC juga bekerja sama dengan Te Rūnanga ō Ōtākou sebagai bagian dari proses penelitian.