Pecah Rekor, Panjang Ekor Komet Ini Capai 1 Miliar Kilometer

10 Juni 2020 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Bumi kedatangan komet paling terang di tahun 2020, C/2020 F8 (SWAN). Komet SWAN melintas dekat Bumi dengan jarak sekitar 83 juta kilometer pada 12 hingga 13 Mei lalu. Kali ini, ada kabar menarik lagi untuk para pencinta dunia antariksa.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan baru saja mengidentifikasi komet 153P/Ikeya-Zhang yang memiliki ekor terpanjang di dunia. Ekor komet itu panjangnya mencapai lebih dari 1 miliar kilometer, setara 7,5 kali jarak antara Bumi dan Matahari. Komet yang pertama kali ditemukan pada tahun 2002 ini merebut gelar ekor terpanjang di dunia dari komet Hyakutake.
Untuk mengungkap penemuan besar ini, para peneliti harus meninjau kembali data yang terkumpul hampir 20 tahun lalu. Saat itu, pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA melakukan perjalanan antara orbit Jupiter dan Saturnus pada 2002. Dalam perjalanan tersebut, pesawat mendeteksi peningkatan jumlah proton.
Peristiwa ini tidak dapat dijelaskan para peneliti selama bertahun-tahun, hingga akhirnya tim peneliti dari Inggris dan AS percaya bahwa sebenarnya proton tersebut berasal dari ekor komet 153P/Ikeya-Zhang yang terionisasi.
Ilustrasi komet atau bintang berekor. Foto: pixabay/WikiImages
Mengutip IFL Science, interaksi antara Matahari dan komet yang mengorbit dapat menyebabkannya melepaskan dua jenis ekor. Jenis yang paling dikenal, ekor debu, dihasilkan ketika radiasi matahari melelehkan inti komet, memuntahkan jejak debu dan gas.
ADVERTISEMENT
Jenis lainnya, ekor ion, terbentuk ketika gas netral di inti komet menjadi terionisasi oleh radiasi. Dalam kasus komet 153P/Ikeya-Zhang, proton yang dilepaskan dari gas hidrogen selama ionisasi ini dapat diangkut oleh angin Matahari ke arah pesawat ruang angkasa.
Oleh karena itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa lokasi komet, ditambah dengan nomor proton yang terdaftar oleh Cassini, secara komprehensif menunjukkan bahwa pesawat ruang angkasa itu benar-benar terbang melalui ekor komet 153P/Ikeya-Zhang pada tahun 2002.
Pandangan yang lebih dekat pada proton yang terdeteksi kemudian memberi tahu para peneliti bahwa mereka telah menempuh jarak 6,5 unit astronomi (jarak antara Bumi dan Matahari) dari bagian selimut inti komet, yang menunjukkan panjang ekor komet minimum lebih dari 1 miliar kilometer.
ADVERTISEMENT