Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pedang Legendaris Pembunuh Setan Berusia 1.600 Tahun Ditemukan di Jepang
14 Maret 2023 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pedang besar legendaris bernama dako itu ditemukan di kota Nara, Jepang, pada November 2022 lalu. Pedang memiliki bentuk bergelombang seperti ular dan diduga digunakan untuk melindungi orang mati dari setan atau roh jahat.
Pedang dikubur bersama dengan cermin berbentuk perisai dengan lebar setengah meter, tinggi 300 cm, dan berat 56 kilogram. Cermin yang disebut daryu itu digunakan untuk mengusir roh jahat.
Profesor arkeologi Naohiro Toyoshima di Nara University mengatakan penemuan pedang dan cermin di kuburan menunjukkan bahwa orang yang memiliki benda tersebut sangat berpengaruh dalam urusan militer dan ritual.
“Pedang-pedang ini adalah objek prestisius masyarakat kelas atas,” kata Stefan Maeder, arkeolog dan ahli pedang Jepang kuno kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
Adapun pedang punya bilah sekitar 6,3 cm dengan lebar sarung pedang 9,5 cm karena bentuknya yang berkelok-kelok seperti keris. Pedang dako yang ditemukan kali ini menjadi contoh pedang besi terbesar di Jepang dan menjadi yang tertua dari pedang berkelok-kelok.
Para arkeolog baru pertama kali menemukan cermin berbentuk perisai di kuburan, sedangkan pedang adalah salah satu dari sekitar 80 relik serupa yang telah ditemukan di seluruh Jepang. Namun Pedang dako sekarang adalah yang terbesar dari jenisnya, bahkan dua kali lebih besar dari pedang terbesar yang pernah ditemukan di Jepang.
Semakin besar pedang dako, semakin besar pula kekuatan di dalamnya. Selain dipercaya bisa melindungi orang dari setan atau arwah penasaran, pedang juga dipakai untuk berperang melawan manusia.
ADVERTISEMENT
"(Penemuan ini) menunjukkan bahwa teknologi periode Kofun (300-710 M) di luar diluar perkiraan sebelumnya, dan mereka adalah mahakarya dalam pengerjaan logam dari periode itu," ujar Kosaku Okabayashi, wakil direktur Institut Arkeologi Kashihara Prefektur Nara.