Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pedang Perunggu Berusia 3.200 Tahun Bertuliskan Ramses II Ditemukan
19 September 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Arkeolog Mesir menemukan sebuah bangunan bekas barak militer berusia 3.200 tahun berisi banyak artefak berharga, termasuk pedang bertuliskan nama Ramses II.
ADVERTISEMENT
Ahmed El Kharadly, arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir yang memimpin penggalian situs mengatakan, barak tersebut berisi gudang yang digunakan untuk menyimpan biji-bijian dan oven untuk memanggang. Tim juga menemukan sisa-sisa tembikar berisi tulang belulang hewan, termasuk ikan. Di situs juga ditemukan beberapa kuburan sapi.
Di era Mesir kuno, sapi melambangkan kekuatan, kelimpahan, dan kemakmuran. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan sapi dipuja sebagai dewa surgawi.
Namun El Kharadly berpendapat, dalam kasus ini, sapi dipersiapkan untuk dimakan. Berdasarkan catatan, tulang tersebut ditemukan di area Silo dekat oven, menandakan bahwa tulang sapi mungkin dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian disimpan di Silo setelah dikeringkan.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa senjata, termasuk pedang perunggu bertuliskan nama Raja Ramses II yang memerintah sekitar tahun 1279 hingga 1213 SM. Pedang itu ditemukan di sebuah ruangan kecil di barak, dekat area tempat musuh menyusup, menandakan pedang bukan hanya sekadar hiasan, tapi juga digunakan untuk berperang.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga menemukan dua blok batu kapur di mana satu blok bertuliskan hieroglif yang menyebut Ramses II. Sedangkan yang lain mengutip seorang pejabat bernama “Bay”.
Bangsa Mesir kuno menempatkan barak-barak ini di sepanjang jalan militer di Delta Nil barat laut. Lokasi yang strategis memungkinkan pasukan memantau dan menghadapi secara langsung kelompok-kelompok yang datang ke Delta Nil dari gunung barat atau melalui laut Mediterania.
“Ini adalah penemuan penting untuk memahami strategi dan khususnya logistik militer Mesir di bawah Ramses II,” kata Peter Brand, seorang profesor sejarah dan direktur Karnak Great Hypostyle Hall Project di University of Memphis di Tennessee, AS.
ADVERTISEMENT
“Persenjataan itu menunjukkan tempat ini dipersenjatai dengan baik dan bahkan mungkin mampu memproduksi beberapa senjata di tempat itu,” kata Brand kepada Live Science. “Pedang perunggu itu kemungkinan diberikan kepada seorang perwira tinggi sebagai hadiah kerjaaan. Nama gelar raja yang terukir di atasnya meningkatkan prestise pemiliknya dan mempromosikan kekayaan, kekuasaan, dan kemurahan hati raja.”
Anthony Spalinger, profesor ilmu klasik dan sejarah kuno di University of Auckland di Selandia Baru yang tidak terlibat dalam penggalain mengatakan, situs tersebut sesuai dengan catatan tekstual yang menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang disebut Libya menjadi ancaman besar bagi Besar.
“Benteng/garnisun itu dimaksudkan untuk mengendalikan pintu masuk ke Mesir,” kata Spalinger melalui email.