Pembatasan Sosial Dilonggarkan, Korea Selatan Laporkan 79 Kasus Corona Baru

28 Mei 2020 12:03 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan masker sebagai upaya pencegahan virus corona berjalan di Stasiun kereta bawah tanah Seoul, Korea Selatan, Kamis (20/2).  Foto: REUTERS / Heo Ran
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan masker sebagai upaya pencegahan virus corona berjalan di Stasiun kereta bawah tanah Seoul, Korea Selatan, Kamis (20/2). Foto: REUTERS / Heo Ran
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona di Korea Selatan kembali meningkat pekan ini. Pada Kamis (28/5), Korea Selatan mencatat 79 kasus COVID-19 baru dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Penambahan kasus tersebut jadi yang tertinggi dalam 53 hari terakhir. Catatan tersebut pun memunculkan kekhawatiran terkait munculnya gelombang infeksi kedua di Negeri Ginseng tersebut.
Menurut laporan Korean Herald, 68 dari 79 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis (28/5), berasal dari penularan lokal. Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo menyebut, 69 kasus baru pada pekan ini berasal dari fasilitas logistik milik perusahaan e-commerce Coupang Corp di kota Busan.
Korea Selatan sendiri telah melonggarkan kebijakan pembatasan sosial intensif pada 6 Mei 2020. Namun, karena meningkatnya kasus virus corona di Busan, pemerintah kota tersebut kembali menerapkan kebijakan pembatasan sosial intensif.
Ilustrasi Corona di Korea Selatan. Foto: Shutter Stock
Menurut laporan Reuters, Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC) menyebut kalau klaster Coupang Corp terkait dengan penularan virus corona di beberapa klub malam dan bar Seoul pada awal Mei. Penularan kasus tersebut terjadi ketika Korea Selatan berupaya melonggarkan aturan jarak sosial, membuka kembali sekolah-sekolah, dan mengendalikan infeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Selatan sendiri memang tidak menerapkan lockdown di negara mereka. Namun, para pejabat Korea mengatakan jika kasus baru terus meningkat, mereka mungkin mempertimbangkan untuk mengeluarkan pedoman baru untuk penanganan virus corona.
Menurut Menteri Kesehatan Park Neung-hoo, klaster Coupang Corp disebabkan oleh kurangnya tindak pencegahan keselamatan di tempat kerja.
"Penanggulangan virus seperti memakai masker wajah dan mengambil cuti ketika merasa sakit tampaknya tidak diikuti di fasilitas itu," kata Neung-hoo, dikutip dari Korean Herald.
Warga Korea Selatan di tengah wabah virus corona. Foto: AFP/Jung Yeon-je
Coupang sendiri mengatakan telah menutup fasilitas logistik mereka di Bucheon sejak Senin (25/5). Pada Kamis (28/5), mereka juga telah menutup fasilitas logistik mereka di kota Goyang, setelah salah seorang karyawan dinyatakan positif corona.
"Segera setelah diagnosis karyawan dikonfirmasi, Coupang mengirim pulang dan karyawan yang dikarantina sendiri yang melakukan kontak dengan karyawan," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Hingga Rabu (27/5), Korea Selatan telah melaporkan 11.344 kasus virus corona. Sebanyak 269 pasien COVID-19 dinyatakan meninggal.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.