Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tak lama lagi, penguncian wilayah atau lockdown untuk cegah virus corona di Italia bakal berakhir. Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan rencananya itu pada Minggu (26/4).
ADVERTISEMENT
Conte menjelaskan, mereka tengah bersiap untuk memulai kembali perekonomian yang sempat mati suri karena kepungan pandemi COVID-19. Pemerintah pun secara resmi menetapkan untuk melonggarkan lockdown tertanggal 4 Mei 2020 mendatang. Italia sendiri mulai menerapkan pembatasan gerak masyarakat secara nasional sejak 9 Maret 2020 silam.
Masyarakat bakal kembali diizinkan untuk beraktivitas di luar rumah, mengunjungi kerabat, dan menghadiri pemakaman. Meski begitu, pemerintah tak ingin ceroboh, mereka ingin pencabutan lockdown dilakukan secara bertahap.
Rencana melonggarkan kebijakan lockdown pun diambil melalui pertimbangan yang cukup matang, mengingat jumlah penambahan kasus harian COVID-19 di Italia mengalami penurunan sejak 21 Maret 2020.
Akhir pekan lalu, Italia melaporkan ada 260 kasus kematian baru, jumlah harian terendah per 14 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Italia menjadi salah satu negara terdampak virus corona yang paling parah di dunia. Situs web Worldometers mencatat, ada lebih dari 190 ribu kasus positif COVID-19 yang ditemukan di Italia.
COVID-19 di Italia banyak memakan korban dari kalangan lansia. Per 27 April 2020, jumlah kematian di sana mencapai lebih dari 26 ribu jiwa.
Jika pelonggaran ini berjalan tanpa kendala, Conte memastikan akan memperbolehkan toko dan museum untuk kembali beroperasi pada 8 Mei 2020. Sementara untuk restoran dan tempat hiburan lainnya diizinkan buka pada 1 Juni 2020.
Untuk sekolah, Conte sudah memutuskan bahwa metode belajar jarak jauh masih akan terus berlangsung hingga September 2020.
Meski akan mencabut lockdown secara bertahap, pemerintah Italia tetap memberlakukan peraturan ketat terkait penggunaan masker di ruang publik serta anjuran untuk menjaga jarak sosial.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak dapat memperpanjang masa penguncian wilayah ini. Kami berisiko merusak struktur sosial ekonomi negara terlalu jauh," kata Conte seperti dikutip NPR. Pemerintah khawatir apabila lockdown dilanjutkan dan perekonomian mandeg, maka negara sudah tidak bisa lagi membalikkan keadaan dengan normal sebelum wabah menerpa.
Namun, Conte memperingatkan bahwa kurva penularan dapat kembali naik, dan itu bisa terjadi di luar kendali. Angka kematian juga ia sebut akan naik. Seandainya itu dibiarkan terjadi, ancaman paling serius, menurut Conte, pemerintah tak akan mampu memulihkan kondisi ekonomi Italia yang terjun bebas dan berada di titik terendahnya.
Itu sebabnya Conte meminta masyarakat tetap waspada dan tidak berlaku semena-mena, meski pemerintah mengizinkan mereka kembali beraktivitas di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang luput dari pernyataan Conte adalah tak disebutkan dengan jelas kapan layanan keagamaan bisa kembali dilakukan seperti semula, tanpa ada batasan yang mengundang banyak massa. Conte sendiri sudah menerima keluhan dari keuskupan Italia yang meminta pemerintah segera mencabut larangan beribadah yang melibatkan banyak orang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.