Penampakan 3D Rekonstruksi Wajah Firaun Tutankhamun

7 Juni 2023 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peti mati Tutankhamun yang terbuat dari emas murni. Foto: Kementerian Barang Antik Mesir.
zoom-in-whitePerbesar
Peti mati Tutankhamun yang terbuat dari emas murni. Foto: Kementerian Barang Antik Mesir.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmuwan berhasil membuat rekonstruksi 3D wajah Raja Mesir Kuno Tutankhamun. Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat bagaimana wajah Firaun Tutankhamun tampak tidak asing dengan hidung mancung dan gigi sedikit tonggos.
ADVERTISEMENT
Makam Tutankhamun ditemukan pada 1922 oleh arkeolog Inggris dan ahli Mesir, Howard Carter, di Lembah Para Raja. Penemuan ini membuat gempar dunia dan menarik minat para arkeolog untuk mengungkap lebih banyak misteri Mesir Kuno.
Sejak saat itu, banyak artefak lain yang ditemukan di sekitar makam Tutankhamun. Artefak-artefak tersebut memberikan informasi penting tentang bagaimana kehidupan Sang Raja, termasuk misteri kesehatan dan kematiannya. Salah satu aspek lain yang sering membuat penasaran para peneliti dan masyarakat umum adalah bagaimana rupa dan perawakan Tutankhamun.
Pada 1983, seniman forensik, Betty Pat Gatliff, pernah merekonstruksi wajah Tutankhamun dalam bentuk tengkorak berdasarkan radiografi tengkorak asli. Tahun lalu, sebuah tim peneliti membuat rekonstruksi lain dengan bantuan teknologi digital dan berdasarkan CT Scan. Rekonstruksi kala itu menjadi dasar untuk film dokumenter PBS.
Rekonstruksi 3D wajah Firaun Tutankhamun. Foto: Moraes/Italian Journal of Anatomyand Embryology
Kini, tim peneliti termasuk pakar forensik dan antropolog membuat rekonstruksi digital baru dari wajah Raja Tut menggunakan teknik canggih, di mana hasilnya dipublikasikan di Italian Journal of Anatomy and Embryology.
ADVERTISEMENT
“Kasus Firaun Tutankhamun terbukti menarik dan sangat kompleks, hanya dapat dinilai melalui pendekatan multidisiplin,” kata penulis studi Francesco Maria Galassi dan Elena Varotto, yang merupakan peneliti dari Forensic Anthropology, Paleopathology, Bioarchaeology (FAPAB) Research Center di Sicilia, Italia.
“Dalam penelitian ini kami fokus pada aspek anatomi daerah tengkoraknya untuk mendekati wajahnya, juga meninjau penelitian sebelumnya.”
Tim membuat rekonstruksi 3D tengkorak Raja Tut berdasarkan data yang sudah dipublikasikan, termasuk pengukuran antropometrik dan sinar-X dari sisa-sisa mumi Tutankhamun. Mereka kemudian melakukan perkiraan wajah, sebuah teknik di mana tengkorak digunakan sebagai dasar untuk membayangkan kembali seperti apa wajah seseorang saat mereka masih hidup.
Untuk memperkirakan wajah Raja Tut, tim juga dibantu dengan perangkat lunak disebut Blender 3D, menjalankan add-on OrtogOnBlender sehingga memungkinkan mereka membuat gambar dari jaringan lunak wajah.
Begini penampakan Firaun Tutankhamun dalam bentuk 3D. Foto: Moraes/Italian Journal of Anatomyand Embryology
“Dalam beberapa tahun terakhir, rekonstruksi digital telah membuat lompatan kuantum dalam akurasi dan detail. Kulit dan mata dapat digambar jauh lebih hidup daripada beberapa tahun lalu,” ujar Michael Habicht, ilmuwan yang juga merupakan anggota tim penelitian kepada Newsweek.
ADVERTISEMENT
“Rekonstruksi kami sangat mirip dengan yang dibuat oleh tim Prancis beberapa tahun lalu. Itu juga sesuai dengan penggambaran kuno Tutankhamun, terutama dengan kepala bunga teratai dari harta karun makamnya.”
Mengingat kesamaan ini, peneliti yakin bahwa rekonstruksi wajah Raja Tut sekarang lebih akurat. Ini telah memberikan wawasan baru tentang penampilan fisik Tutankhamun.
“Kami yakin ada kompatibilitas yang baik dengan wajah asli dalam struktur umum. Berkat tampilan ini kita dapat menempatkan satu bagian lagi dalam teka-teki besar dan misterius yang merupakan bagian dari kisah Tutankhamun,” kata Cicero Moraes, pakar grafis dan bagian dari penulis studi.