Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penampakan Cacing Pita 18 Meter dari Perut Pria yang Hobi Makan Daging Mentah
26 Maret 2021 7:22 WIB
ADVERTISEMENT
Tim dokter di Thailand dibuat terkejut dengan penemuan cacing pita yang sangat panjang di dalam perut seorang pria. Cacing itu bisa hidup dan berkembang di perut diduga karena sang pasien gemar memakan daging mentah.
ADVERTISEMENT
Pasien pria berusia 67 tahun tersebut mengeluhkan rasa sakit di bagian perut dan sering kentut. Setelah tim dokter memeriksa sampai tinja miliknya, dokter menemukan adanya 28 telur cacing pita di dalam tubuh pria itu.
Kemudian pria asal Nong Khai, Thailand, itu diberi obat cacing untuk mengeluarkan hewan bernama latin Taenia tersebut dari anusnya. Keesokan harinya, para petugas medis terkejut saat mengukur seberapa panjang cacing pita tersebut.
“Cacing pita sapi Taenia saginata dengan panjang lebih dari 18 meter ini berasal dari pasien yang sampelnya dikirim ke pusat penelitian tersebut,” kata juru bicara Parasitic Disease Research Center, tempat uji sampel tinja.
ADVERTISEMENT
Dokter memperingatkan bahwa mengonsumsi daging sapi dan babi mentah sangat berbahaya. Daging mentah menjadi tempat berkembang biak parasit semacam ini.
“Penularan disebabkan oleh makan daging mentah. Parasit ini dapat hidup di tubuh manusia selama lebih dari 30 tahun,” kata Dr Schawanya Rattanapitoon, yang menangani pria tersebut.
“Namun saat ini, mereka tidak bertahan lama karena sudah ada obatnya. Tapi cacing pita ini bisa memiliki umur yang sangat panjang."
Cacing pita ini sendiri adalah yang terpanjang yang pernah ditemukan di Thailand selama 50 tahun. Dokter menyarankan semua keluarga pria tersebut untuk menjalani tes medis untuk melihat apakah mereka memiliki parasit yang sama di tubuhnya atau tidak.
"Orang dengan infeksi cacing pita parasit mungkin tidak tahu bahwa mereka memiliki terinfeksi cacing pita karena gejala biasanya ringan atau tidak ada,” kata Centers for Disease Control and Prevention (CDC). “Infeksi cacing pita T. solium dapat menyebabkan sistiserkosis, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan kejang, jadi penting untuk mencari pengobatan."
ADVERTISEMENT