Penampakan Mumi Dinosaurus, Masih Ada Kulit dan Bekas Cabikan Buaya Purba

17 Oktober 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menggambarkan proses di mana bangkai dinosaurus dapat diubah menjadi "mumi", seperti fosil yang ditunjukkan di sebelah kanan.  Foto: PLOS ONE
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggambarkan proses di mana bangkai dinosaurus dapat diubah menjadi "mumi", seperti fosil yang ditunjukkan di sebelah kanan. Foto: PLOS ONE
ADVERTISEMENT
Sekitar 67 juta tahun yang lalu, di tempat yang sekarang disebut North Dakota, dinosaurus berparuh bebek mati, dan buaya purba mencabik bangkainya, merobek kulit dan meninggalkan tulangnya. Kini, sisa-sisa tubuh dinosaurus yang dicabik buaya purba tersebut telah ditemukan dan terawetkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS One menyebut bahwa bekas gigitan buaya yang tertinggal di kulit dinosaurus itu dapat membantu menjelaskan bagaimana dinosaurus menjadi mumi.
Spesimen pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di sebuah peternakan dekat Marmarth, di barat daya North Dakota. Itu adalah milik dinosaurus Edmontosaurus ya kini dijuluki Dakota. Secara khusus, fosil digali dari Formasi Hell Creek, formasi geologis penuh fosil yang terbentuk di dekat akhir periode Cretaceous sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu, dan awal periode Paleogen sekitar 66 juta hingga 23 juta tahun lalu.
Penulis utama studi Clint Boyd yang merupakan ahli paleontologi senior untuk Survei Geologi Dakota Utara, mengatakan fosil Edmontosaurus itu kehilangan kepala dan ujung ekor, serta kemungkinan kehilangan kaki depan kirinya. Kendati begitu, sisa-sisa tulang masih utuh dan kulit yang terawetkan menutupi tulang kaki depan kanan, tulang tungkai belakang dan ekor dinosaurus.
Ilustrasi ini menunjukkan seperti apa rupa Dakota sang dinosaurus dalam kehidupan. Sementara foto di bawah adalah wujud kaki fosil Dakota. Foto: Natee Puttapipat/PLOS ONE
"Kulitnya sendiri berwarna coklat tua, hampir hitam kecoklatan, dan sebenarnya memiliki sedikit kilau karena terdapat banyak zat besi di dalamnya akibat proses fosilisasi,” kata Mindy Householder, rekan penulis studi. dan seorang pembuat fosil untuk State Historical Society of North Dakota di Bismarck.
ADVERTISEMENT
Kulit Dakota tersebut mulai dipamerkan ke publik di Heritage Center pada tahun 2014, meski pada saat itu keadaan fosil masih belum dibersihkan dari batuan yang menempel. Pada 2018, para peneliti mulai membersihkan spesimen secara menyeluruh dan saat proses itu mereka menemukan tanda yang mencurigakan berupa gigitan binatang buas. Analisis lebih lanjut ditemukan lebih banyak luka di jari kaki depan dan kanan.
Bekas gigitan yang memfosil di tulang bisa dilihat dengan cukup jelas. Saat peneliti memeriksa lebih lanjut, mereka akhirnya menemukan bahwa itu adalah gigitan buaya atau dinosaurus lain seperti deinonychosaur atau Tyrannosaurus rex. Tim juga menemukan belasan tusukan di tangan kanan dan kaki depan Dakota.
Luka-luka ini menunjukkan bahwa bangkai Dakota tidak terkubur dan rentan dilahap hewan pemulung beberapa waktu setelah dia mati. Lantas, bagaimana dinosaurus bisa menjadi mumi. Untuk menjawabnya, peneliti melihat literatur forensik. Di sana, mereka belajar tentang mode dekomposisi yang berlaku untuk Dakota dan dinosaurus lain.
Detail close-up tulang pergelangan kaki lengkap dengan kulit dari hadrosaurus. Foto: Brian Pickles/University of Reading
Melalui proses mumifikasi yang disebut pengeringan dan deflasi, bangkai dinosaurus biasanya tidak terkubur selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Pada saat itu, hewan seperti serangga dan mikroba merobek kulit dan memakan organ internal hewan. Lubang menganga di kulit akan memungkinkan gas dan cairan apa pun yang terkait dengan dekomposisi merembes keluar dari dalam tubuh dinosaurus, sehingga membantu kulit mengering secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, bangkai akan mengempis, di mana kulit dan struktur dermal akan menutupi tulang di bawahnya. Dino yang kempes akan terkubur dan sepenuhnya menjadi fosil seperti yang terlihat pada mumi Dakota. Namun, tidak semua mumi dinosaurus tercipta akibat proses pengeringan dan deflasi.
Mumi dinosaurus lain bisa terbentuk melalui proses penguburan yang cepat atau terendam air dalam kondisi minim oksigen. Kurangnya oksigen di perairan dalam akan memperlambat proses dekomposisi, memungkinkan bangkai menjadi mumi.
Bagi kamu yang ingin melihat bagaimana penampakan mumi dinosaurus ini secara langsung, kamu bisa mengunjungi Pusat Warisan Dakota Utara dan Museum Negara.