Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Š PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penampakan Rusa Kutub Terkecil di Dunia yang Populasinya Terancam Punah
30 Desember 2024 9:05 WIB
¡
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Di Norwegia terdapat rusa terkecil di dunia, dia adalah rusa Kutub Svalbard (Rangifer tarandus platyrhynchus) yang memiliki panjang cuma 1,6 meter.
ADVERTISEMENT
Rusa lucu ini adalah rusa kutub liar yang tak dijinakkan dan merupakan hewan endemik di kepulauan Svalbard, Norwegia, di Sumadra Arktik . Di musim dingin, mereka tampak menggemaskan dengan bulu tebal dan halus berwarna abu-abu muda atau putih kekuningan. Di musim panas, mereka tampak lebih gelap dan bulunya tidak terlalu tebal. Rusa kutub ini memiliki kaki pendek dan kepala relatif kecil membulat.
Baik rusa jantan maupun betina punya tanduk yang indah. Rusa jantan memiliki tanduk yang lebih besar, tumbuh antara bulan April dan Juli, dan tanduknya akan rontok di awal musim dingin. Rusa betina menumbuhkan tanduknya pada Juni dan menyimpannya selama setahun.
Rusa kutub tidak hidup dalam kawanan besar, tapi dalam kelompok kecil atau menyendiri, biasanya terdiri dari tiga hingga lima individu. Kecuali akhir musim gugur selama musim kawin, saat rusa jantan mengumpulkan betina, dan terkadang di musim dingin saat hewan membentuk kelompok lebih besar untuk mencari makan.
Apa yang dimakan rusa kutub Svalbard?
Rusa kutub kecil ini memakan tumbuhan. Di musim dingin, ketersediaan makanan biasanya lebih sedikit, jadi rusa kutub mencari makanan ke daerah yang saljunya lebih sedikit. Di musim panas, tumbuhan tersedia lebih banyak, dan mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengunyah sambil mengembalikan lemak yang hilang.
ADVERTISEMENT
Apakah rusa Kutub Svalbard terancam?
Populasi rusa kutub hampir punah di awal abad ke-20 akibat masifnya perburuan. Namun, populasi di kepulauan Svalbard dua kali lipat dari jumlah pada tahun 1989, ada sekitar 22.000 ekor.
Faktor terbesar yang mengancam populasi rusa kutub adalah perubahan iklim, dan kekhawatiran akan kelaparan. Sejak 1978, populasi rusa kutub terus dipantau oleh para ahli ekologi di Norwegian Polar Institute.
Berdasarkan data pada 2019, populasi rusa kutub mengalami penurunan, bersamaan dengan ditemukannya 200 rusa kutub yang mati kelaparan. Hal ini disebabkan oleh musim dingin yang berkurang menyebabkan curah hujan lebih tinggi di pulau tersebut, dan air hujan mengendap dan menjadi es. Hal ini membuat rusa kutub sangat sulit untuk makan.
Di sisi lain, suhu yang lebih hangat mungkin bermanfaat bagi rusa kutub. Cuaca yang lebih hangat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memberi rusa kutub lebih banyak waktu untuk membangun cadangan lemak. Cuaca lebih hangat juga dapat mengubah pola makan mereka dengan memakan rumput yang tumbuh di antara es dan salju.
ADVERTISEMENT
Rusa Kutub Svalbard tidak memiliki hidung merah menyala seperti Rudolph, tapi mereka tetaplah binatang tundra Arktik. Hewan-hewan berbulu halus yang selamat ini telah beradaptasi dengan musim dingin dan bertahan hidup dalam beberapa kondisi terberat Bumi.
Live Update
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menghapus presidential threshold 20 persen dalam sidang uji materi terkait UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Kamis (2/1). Semua partai politik kini bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri.
Updated 2 Januari 2025, 20:40 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini