Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penanganan Sinusitis Tak Selalu Lewat Tindakan Operasi, Bagaimana Caranya?
9 Maret 2022 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Rhinosinusitis atau yang hanya disebut sinusitis merupakan peradangan pada bagian hidung dan sinus paranasal, yang ditandai dengan gejala hidung tersumbat, lendir kental pada hidung, nyeri wajah dan kepala.
ADVERTISEMENT
Rhinosinusitis pada prinsipnya diakibatkan dari penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah ada, misalnya pada penyakit radang hidung (rhinitis), alergi atau perubahan suhu, paparan asap, kelainan anatomi hidung yaitu adanya tulang keras atau tulang rawan yang bengkok yang menyumbat saluran atau muara sinus.
"Sinusitis dapat juga disebabkan oleh sakit gigi yang dinamakan sinusitis dentogen," kata dokter Fransiskus H. Poluan. Sp.THT l, saat membuka Edukasi bincang sehat melalui Live Instagram yang diselenggarakan Manajemen Siloam Hospitals Mampang.
Dokter Fransiskus mengatakan, gejala umum yang terjadi yaitu ditemukan adanya hidung tersumbat, kemudian adanya lendir pada lubang hidung. Lendir yang kental dengan warna hijau, kuning, ataupun berupa kecokelatan. Bisa juga disertai dengan nyeri pada bagian wajah seperti di atas pipi dan area sekitar tengah antara mata.
ADVERTISEMENT
"Nyeri ini disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan dari cairan di dalam sinusnya ataupun akibat adanya penebalan pada lapisan hidung," ungkap Fransiskus.
Di kalangan usia anak, biasanya diiringi dengan batuk karena kesulitan dalam upaya mengeluarkan lendirnya.
Penanganan Sinusitis
Pada pemeriksaan dilakukan CT-Scan sinus paranasal, agar dapat diketahui apakah ditemukan penumpukan cairan atau penebalan mukosa, lapisan selaput lendir yang berfungsi untuk membuat udara setelah dihirup.
Dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan Endoskopi agar diketahui apakah ditemukan adanya pembengkakan atau penyempitan pada saluran muara sinus
Setiap penyakit yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat komplikasi, pada kasus rinosinusitis bisa berdampak pada mata menjadi bengkak sampai dapat mempengaruhi penglihatan. Penyakit rhinosinusitis tidak selalu harus ditangani dengan tindakan operasi sebagai solusinya. Dokter Fransiskus memberi sejumlah caranya.
ADVERTISEMENT
"Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk langkah nonoperasi seperti misalnya memperbaiki gaya hidup, kemudian menghindari paparan debu yang menyebabkan alergi, olahraga teratur untuk meningkatkan imun tubuh," tutur dokter yang menamatkan pendidikan spesialis THTKL di Universitas Padjajaran itu.
Selain memperbaiki gaya hidup, menghindari papaparan zat yang dapat mengganggu lapisan dalam (mukosa) hidung juga bisa dilakukan dengan metode pengobatan yang bisa mengurangi radang/pembengkakan dan bisa mengurangi alerginya.
Sementara, pemberian obat yang dapat mengurangi sumbatan dan antibiotik sebaiknya diberikan sebijak mungkin karena penyakit rhinosinusitis paling banyak disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Setelah dilakukan pengobatan secara maksimal tetapi tidak ditemukan perubahan, maka langkah terakhir akan dilakukan tindakan operasi dengan tujuan membuka saluran yang tertutup atau tersumbat, dan memelihara lapisan-lapisan yang masih berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Jadi selama tidak ditemukan komplikasi pada penyakit rinosinusitis, maka tindakan operasi tidak diperlukan," pungkas Fransiskus