Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pendaki Tak Sengaja Bertemu Hewan Paling Langka di Dunia Kelinci Belang Sumatra
7 Agustus 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pendaki tak sengaja berpapasan dengan hewan paling langka di dunia, kelinci belang sumatra, saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci. Pertemuan itu didokumentasikan dalam sebuah video dan diunggah di akun instagram @andre_situpai.
ADVERTISEMENT
Dalam video terlihat seekor kelinci belang sumatra (Nesolagus netscheri) sedang meloncat-loncat di tengah kegelapan malam. Kelinci itu tampak berwarna coklat dengan belakang hitam di sekujur tubuhnya. Ini yang membuat hewan tersebut dijuluki "kelinci belang".
“Ya, saya ketemu kelinci ini secara gak sengaja waktu mendaki ke Gunung Kerinci,” kata Andre kepada kumparanSAINS, Selasa (6/8).
Kelinci belang sumatra merupakan hewan endemik pulau Sumatera. Mereka sangat sulit ditemukan. Berdasarkan penelitian, satwa ini berada di wilayah pegunungan Bukit Barisan, Sumatera.
Spesies kelinci belang sumatra secara luas dianggap paling langka di dunia. Populasinya masih belum diketahui, tetapi dikategorikan sangat langka sehingga foto pertama spesies ini di alam liar baru bisa diambil pada 1997. Sejak itu, kelinci hanya tertangkap kamera beberapa kali.
ADVERTISEMENT
Wujud fisik kelinci belang sumatra memiliki panjang kurang dari 40 centimeter. Ia memiliki bulu abu-abu disertai garis-garis hitam khasnya. Kemudian ia memiliki kilauan mata oranye saat terlihat di malam hari.
Kelinci belang Sumatera juga masuk kategori hewan terancam punah Daftar Merah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Pada tahun 2021, kelinci belang sumatra pernah diselamatkan oleh para petugas setelah ada orang yang menjualnya secara online di Facebook.
Tak lama kelinci belang sumatra itu muncul di Facebook, komunitas konservasi, Fauna & Flora International (FFI), dan petugas Taman Nasional Kerinci Seblat, bergerak melacak penjual dan menyelamatkan hewan langka itu.
Kelinci tersebut berhasil diselamatkan saat petugas bertemu dengan penjualnya yang berprofesi sebagai petani. Menurut pengakuannya, dia menangkap kelinci secara kebetulan di tepi sungai yang baru saja banjir deras. Kelinci mengalami luka ringan di bagian panggulnya, kemungkinan karena dampak dari banjir bandang.
ADVERTISEMENT
Hewan itu kemudian dilepasliarkan ke hutan oleh petugas, di lokasi yang dipilih berdasarkan data lokasi pantauan kamera yang ada. Diharapkan pergerakan kelinci belang sumatra bisa terpantau secara luas dengan kamera.
Populasi kelinci belang sumatra terancam akibat terganggunya habitat akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan permukiman manusia. Studi kelinci belang sumatra juga bisa dibilang masih sangat minim.
Pemerintah Indonesia melindungi kelinci sumatera sebagai satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, tercantum pada nomor 72.