Peneliti Bantah Temuan NASA Soal Aliran Air di Mars

23 November 2017 9:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kehidupan di planet Mars (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kehidupan di planet Mars (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebuah teori dari NASA yang menjelaskan bahwa kehidupan dapat tumbuh berkembang di permukaan planet Mars dengan dasar ada bukti bekas aliran air pada tahun 2015 lalu, mendapatkan bantahan dari kelompok peneliti lain.
ADVERTISEMENT
Sekelompok tim peneliti dari Arizona melaporkan pada Nature Geoscience bahwa lereng-lereng yang awalnya diduga bekas lokasi air mengalir ternyata tampak lebih kering dan berisikan pasir halus di planet Mars.
Dalam laporan tersebut mereka menambahkan bahwa jika air dalam bentuk cairan memang ada, kemungkinan besar air itu dalam jumlah yang sangat sedikit dan tidak kondusif bagi pertumbuhan kehidupan.
Kendati demikian NASA tidak berpatah hati dan tetap optimis bahwa air dapat ditemukan di permukaan planet merah itu karena studi tersebut tidak mengesampingkan kemungkinan untuk menemukan air di sana.
"Mungkin tidak akan semenarik ide menemukan sebuah sungai mengalir turun dari sebuah sisi tebing," kata Michael Meyer, kepala peneliti program eksplorasi Mars NASA, menjelaskan kemungkinan menemukan air di Mars, dilansir dari Daily Sabah.
ADVERTISEMENT
Peneliti Terus Selidiki Lereng-lereng di Mars
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Colin Dundas dari U.S. Geological Survey's melakukan studi atas Recurring Slope Lineae (RSL) atau kemiringan lereng demi menyelidiki bagian misterius tersebut.
Dengan bantuan satelit NASA MRO (Mars Reconnaissance Orbiter) yang berhasil mengambil ribuan gambar dari lereng-lereng tersebut, tim peneliti bisa mempelajari 151 lereng dari sepuluh lokasi berbeda.
Ilustrasi kehidupan di planet Mars (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kehidupan di planet Mars (Foto: Thinkstock)
Tim tersebut menjelaskan bahwa lapisan tipis pada atas lereng yang sering bergeser dan terkadang membuat permukaan tampak lebih terang bisa menjadi salah satu alasan mengapa lereng-lereng RSL yang muncul pada musim panas Mars lalu menghilang sebelum muncul kembali musim panas depan.
Tim juga melaporkan jika lereng-lereng RSL kering itu bisa menjadi petunjuk bahwa Mars yang sekarang tidak memiliki banyak kandungan air.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Dundas dan timnya menambahkan bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab serta menekankan perlunya studi lebih lanjut masih diperlukan.
"Saya pikir Mars memiliki potensi besar memiliki kehidupan pada awal sejarahnya. Selama itu benar, kita memiliki alasan untuk mempercayai bahwa masih ada kehidupan di Mars. Hanya saja kehidupan itu masih tersembunyi," kata Meyer.
Obsesi untuk menemukan air dalam bentuk cairan memang melanda banyak institusi luar angkasa. Pasalnya air dalam bentuk cair bisa menjadi rumah bagi kehidupan sederhana seperti mikroba yang dipercaya bisa berevolusi ke kehidupan yang lebih kompleks.
Reporter: Sayid Muhammad Mulki Razqa