Peneliti Bikin 'Perban Suntik' dari Rumput Laut dan Tanah Liat

4 April 2018 15:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perban suntik. (Foto: Giriraj Lokhande via Acta Biomaterialia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perban suntik. (Foto: Giriraj Lokhande via Acta Biomaterialia)
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari Texas A&M University berhasil mengembangkan metode pengobatan menggunakan ‘perban suntik’. Perban suntik ini mereka buat dengan menggabungkan material turunan rumput laut dan nanopartikel tanah liat.
ADVERTISEMENT
Gabungan antara dua material tersebut kemudian dibuat menjadi hidrogel, zat penyerap mirip jeli yang memiliki kandungan air tinggi dan bekerja sangat efektif sebagai pembalut luka. Hebatnya, perban suntik ini mampu menutup luka bagian dalam tubuh dengan lebih kuat dan cepat.
"Hidrogel suntik adalah material yang menjanjikan untuk mengobati cedera dan luka internal tubuh, karena biomaterial ini dapat diberikan ke bagian yang cedera dengan cara yang minimal invasif," tulis tim peneliti dalam studinya yang dipublikasikan di jurnal Acta Biomaterialia, sebagaimana dilansir Science Alert .
Ilustrasi alat suntik. (Foto: PhotoLizM)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alat suntik. (Foto: PhotoLizM)
Zat utama dalam hidrogel tersebut adalah kappa-carrageenan, zat penebalan dari rumput laut merah yang juga banyak digunakan sebagai pengental di banyak makanan.
Dalam studi sebelumnya, tim peneliti menemukan bahwa hidrogel tersebut dapat diperkuat dengan penggunaan nanosilika, material kecil penyusun tanah liat. Partikel nanosilika tersebut dapat memperkuat struktur hidrogel dengan membuat semacam bingkai nano di sekitarnya sehingga membuatnya menjadi perban suntik.
ADVERTISEMENT
Atas penelitian itulah kemudian tim peneliti membuat perban suntik dari gabungan kedua material tersebut.
Setelah perban suntik ini terbentuk, tim peneliti kemudian melakukan uji coba pada hewan dan sel manusia di laboratorium. Hasilnya, mereka menemukan bahwa hidrogel ini dapat menghilangkan gumpalan darah dalam waktu kurang dari tiga menit.
"Idealnya perban suntik ini dapat memadat setelah disuntikkan di daerah yang luka dan kemudian akan membuat pembekuan darah alami," jelas Akhilesh K. Gaharwar, peneliti biomedis dan juga anggota tim studi.
Tak hanya itu, tim peneliti juga melihat terjadinya percepatan penyembuhan pada jaringan yang luka pada sampel di laboratorium mereka. Nanopartikel pada hidrogel ternyata juga dapat digunakan untuk membawa obat ke bagian luka.
ADVERTISEMENT
Hidrogel ini sendiri masih belum diujikan pada luka manusia secara langsung, tapi baru sebatas pada sampel sel manusia saja. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan perban suntik ini.
Meski belum diuji coba secara langsung pada luka manusia, perban suntik ini memiliki potensi besar menjadi bagian dari teknik pengobatan luka bagian dalam tubuh di masa depan.