Peneliti Bikin Pil KB Pria, Begini Hasil Uji Coba pada Tikus

25 Maret 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pil KB darurat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pil KB darurat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti berhasil membuat pil oral kontrasepsi untuk pria yang diklaim 99 persen efektif pada tikus dalam pengujian, dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya. Obat tersebut diharapkan bisa dilakukan uji coba pada manusia akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Temuin pil kontrasepsi pria akan dipresentasikan pada pertemuan musim semi American Chemical Society. Md Abdullah Al Noman, mahasiswa pascasarjana di University of Minnesota yang terlibat dalam penelitian pil kontrasepsi pria, mengatakan sejak pil KB perempuan ditemukan pada 1960-an, para ilmuwan mulai tertarik untuk menemukan pil KB buat pria.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria tertarik untuk berbagi tanggung jawab pengendalian kelahiran dengan pasangan mereka," katanya kepada AFP.
Namun, sampai saat ini hanya ada dua pilihan yang dimiliki pria untuk mencegah kehamilan, yakni menggunakan kondom atau vasektomi, di mana metode vasektomi dinilai harus mengeluarkan dana yang cukup mahal dan tidak selalu berhasil.
Ilustrasi tikus Foto: Shutterstock
Pil KB wanita bekerja dengan cara mengganggu siklus menstruasi. Dulu, peneliti berpikir pil KB pria bisa dibuat dengan menargetkan testosteron hormon seks pria. Namun, pendekatan ini punya sederet efek samping seperti penambahan berat badan, depresi dan peningkatan kadar kolesterol yang dikenal sebagai lipoprotein densitas rendah dan ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Dalam pengembangan pil KB pria kali ini, peneliti mengembangkan obat non-hormonal, melainkan menargetkan protein yang disebut retinoic acid receptor (RAR) alpha. Vitamin A di dalam tubuh diubah menjadi berbagai bentuk, termasuk retinoic yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel pembentukan sperma dan perkembangan embrio.
Asam retinoic perlu berinteraksi dengan RAR-alpha untuk melakukan fungsi ini dan percobaan pada tikus di laboratorium telah berhasil mensterilkan RAR-alpha. Untuk mencapai ini, Norman mengembangkan senyawa yang menghalangi kerja RAR-alpha. Mereka menciptakan ini dengan bantuan model komputer.
Ilustrasi sel sperma menuju sel telur untuk membuahi. Foto: Getty Images
Bahan kimia yang mereka ciptakan dikenal YCT529 juga dirancang untuk berinteraksi langsung dengan RAR-alpha. Ketika diberikan secara oral ke tikus jantan selama empat minggu, YCT529 secara drastis mengurangi jumlah sperma dan 99 persen efektif mencegah kehamilan ketika jantan dan betina dikawinkan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti lantas memantau berat badan, nafsu makan, dan aktivitas tikus secara keseluruhan. Mereka menemukan bahwa tikus tidak mengalami efek samping berarti, tapi tentu saja belum diketahui apakah tikus mengalami sakit kepala atau perubahan suasana karena mereka tidak melaporkan hal tersebut ke peneliti. Empat sampai enam minggu tikus tidak diberi pil KB, mereka bisa berkembang biak lagi secara normal.
Adapun penelitian ini mendapatkan dana dari National Institutes of Health dan Male Contraceptive Initiative, bekerja sama dengan sebuah perusahaan bernama YourChoice Therapeutics untuk mulai uji coba ke manusia pada kuartal ketiga dan keempat 2022.
“Saya optimis penelitian ini akan berkembang dengan cepat. Tapi tidak ada jaminan bahwa itu akan berhasil. Saya terkejut jika obat ini tidak menimbulkan efek samping pada manusia,” kata Profesor Gunda Georg, sebagaimana dikutip ScienceAlert.
ADVERTISEMENT