Peneliti BRIN Sebut Idul Fitri 1443 H Kemungkinan Jatuh pada 2 Mei 2022

21 April 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. H. Thomas Djamaluddin, M.Si saat seminar Posisi Hilal Penentu Awal Ramadan 1443H/2022M.  Foto: Youtube/@Bimas Islam TV
zoom-in-whitePerbesar
Prof. H. Thomas Djamaluddin, M.Si saat seminar Posisi Hilal Penentu Awal Ramadan 1443H/2022M. Foto: Youtube/@Bimas Islam TV
ADVERTISEMENT
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri kemungkinan besar akan jatuh pada 2 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
“Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawal,” ujar Thomas sebagaimana dikutip Antara.
Thomas bilang, posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), di mana tinggi hilal sudah di atas 3 derajat, dengan elongasi sekitar 6,4 derajat.
Kriteria MABIMS ini digunakan pemerintah Indonesia dalam menentukan penanggalan baru Hijriah. Selama ini, kriteria hilal awal Hijriah ketinggiannya 2 derajat dengan elongasi 3 derajat dan umur bulan 8 jam. MABIMS bersepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Ilustrasi melihat hilal. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaid
Lebih lanjut Thomas menjelaskan, dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idul Fitri akan seragam 2 Mei atau berbarengan dengan Muhammadiyah. Adapun data kuat yang mendukung 1 Syawal jatuh pada 2 Mei, secara hisab posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat.
ADVERTISEMENT
Sementara posisi bulan saat maghrib di Sabang tingginya 5 derajat lebih dan elongasinya 6,4 derajat. Ada dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) odeh bahwa pada saat maghrib 1 Mei 2022 di sebagian wilayah Indonesia hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokular atau teleskop).
Kriteria visibilitas hilal Odeh menunjukkan di wilayah Sumatera hilal mungkin bisa dirukyat dengan binokular atau teleskop. Bila ada laporan rukyat hilal terlihat kemungkinan akan diterima karena dianggap telah memenuhi kriteria baru MABIMS.
Kendati begitu, masih ada potensi Idul Fitri jatuh pada 3 Mei 2022. Potensi perbedaan itu muncul karena Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat, secara astronomi diperkirakan hilal sangat sulit dilihat. Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat.
ADVERTISEMENT
Bila itu terjadi, pengamatan rukyat mungkin akan mengusulkan di sidang isbat untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari. Jika sidang isbat menerimanya, maka Idul Fitri mungkin akan jatuh pada 3 Mei 2022.
“Ini yang kemungkinan ada diskusi dalam sidang isbat,” kata Thomas.
***
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.