Peneliti Coba Buktikan Alien Bisa Hidup Tanpa Planet

17 Desember 2024 9:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi angkasa. Foto: Renata Barbarino/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angkasa. Foto: Renata Barbarino/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Skotlandia dan Amerika Serikat membuktikan bahwa alien bisa hidup tanpa menghuni planet terlebih dahulu. Planet kerap jadi acuan bagi peneliti lantaran memiliki potensi adanya air sebagai unsur pendukung kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dalam studi baru yang diterbitkan dalam Jurnal Astrobiology, para peneliti menunjukkan bahwa mereka bisa hidup di ekosistem yang dapat menghasilkan dan mempertahankan kondisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka sendiri tanpa perlu menghuni planet.
Riset itu dituangkan dalam makalah ilmiah berjudul 'Self-Sustaining Living Habitats in Extraterrestrial Environments.' Penulisnya adalah Robin Wordsworth, Profesor Ilmu Bumi dan Planet di Harvard, dan Charles Cockell, Profesor Astrobiologi di Sekolah Fisika dan Astronomi di Universitas Edinburgh.
"Definisi standar layak huni mengasumsikan bahwa kehidupan memerlukan keberadaan sumur gravitasi planet untuk menstabilkan air cair dan mengatur suhu permukaan," tulis para peneliti.
Wordsworth dan Cockell menulis bahwa penghalang dan struktur yang dihasilkan secara biologis dalam satu lokasi (mirip atmosfer dan daratan di Bumi) harus meniru kondisi planet yang memungkinkan kehidupan tanpa planet. Lokasi ini yang penting bisa membiarkan cahaya masuk untuk fotosintesis sambil menghalangi sinar UV.
ADVERTISEMENT
Lokasi non-planet ini juga harus bisa mempertahankan kisaran suhu dan tekanan yang diperlukan agar air tetap dalam keadaan cair.
"Penghalang yang dihasilkan secara biologis yang mampu mentransmisikan radiasi tampak, menghalangi ultraviolet, dan mempertahankan gradien suhu 25-100 K dan perbedaan tekanan 10 kPa terhadap ruang hampa dapat memungkinkan kondisi layak huni antara 1 dan 5 unit astronomi di Tata Surya," tulis mereka, dilansir Science Alert.
Ilustrasi exoplanet. NASA. Foto: NASA
Lokasi yang mereka maksud memiliki ciri yang identik pada objek luar angkasa seperti bulan-bulan beku. Objek itu umumnya punya lautan yang hangat dan asin. Pertanyaan berikutnya, apakah mereka memiliki siklus nutrisi?
Objek bermassa rendah di tata surya, bagian luarnya biasanya memiliki luas permukaan yang cukup untuk menunjang kehidupan, namun konsekuensinya adalah energi Matahari yang sampai, lemah. Objek tersebut harus mampu mempertahankan atmosfernya, sehingga skenario tekanan dan suhu yang tepat untuk air mencair, dapat terjadi. Objek juga harus terlindung dari radiasi UV dan sinar kosmik.
ADVERTISEMENT
Energi yang masuk dan energi yang keluar di objek non planet perlu mencapai titik keseimbangan. Beberapa organisme di Bumi telah berevolusi untuk menjaga keseimbangan ini.
"Ekosistem dengan siklus tertutup sepenuhnya di luar angkasa akan memerlukan beberapa mekanisme internal untuk membentuk gradien kimia dan biota spesialis yang mampu mengurai limbah alami yang sulit terurai," tulis mereka.
Para penulis juga membahas faktor-faktor lain seperti ukuran sel dan faktor-faktor yang membatasi ukuran organisme uniseluler serta organisme yang lebih besar dan lebih kompleks.
"Sistem yang sepenuhnya otonom (harus) mampu melakukan regenerasi (asalkan) pertumbuhannya tidak terhalang kendala fisik atau kimia apa pun dan oleh karena itu menarik untuk dipertimbangkan lebih jauh," tulis mereka.
Kita cenderung berpikir bahwa jika kehidupan ada di tempat lain, ia mengikuti jalur evolusi yang sama seperti di Bumi, itu mungkin saja kurang tepat.
Ilustrasi hutan lebat Papua. Foto: Shutterstock
"Evolusi kehidupan di tempat lain mungkin mengikuti jalur yang sangat berbeda dari Bumi, habitat hidup juga dapat ada di luar lingkungan layak huni tradisional di sekitar bintang lain, di mana mereka akan memiliki tanda-tanda biologis yang tidak biasa tetapi berpotensi terdeteksi," tulis para penulis.
ADVERTISEMENT
Para penulis bertanya, "Bisakah jenis struktur biologis yang kita bahas di sini berevolusi secara alami, tanpa campur tangan manusia?" Mereka berpendapat bahwa kehidupan non-indrawi dapat mempertahankan semua kondisi yang diperlukan untuk bertahan hidup di lingkungan luar angkasa.
"Kehidupan di Bumi belum melakukan hal ini, meskipun kehidupan di Bumi bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan yang semakin beragam dari waktu ke waktu," simpul mereka.