Peneliti: Radiasi Akan Hancurkan Mobil Tesla di Luar Angkasa

7 Februari 2018 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tesla Roadster Meninggalkan Bumi (Foto: SpaceX via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Roadster Meninggalkan Bumi (Foto: SpaceX via Twitter)
ADVERTISEMENT
Roket terkuat di dunia buatan SpaceX, Falcon Heavy, resmi meluncur pada Selasa (6/2) pukul 03.45 sore waktu setempat. Roket tersebut membawa mobil Tesla Roadster milik CEO SpaceX Elon Musk menuju planet Mars.
ADVERTISEMENT
Sekarang Falcon Heavy sedang berada dalam manuver selama enam jam untuk bisa melewati medan magnetik Bumi atau Van Allen Belt. Jika itu sukses dilakukan, maka ada kemungkinan Tesla Roadster itu akan menjadi mobil pertama yang mengorbit di Mars, dengan catatan roket tidak ditabrak oleh asteroid atau keluar dari jalur lintasan.
Selain asteroid atau 'tersesat' di luar angkasa, faktor lain yang bisa menggagalkan rencana Elon Musk itu adalah radiasi. Menurut William Carroll, ahli kimia, plastik, dan molekul organik di Indiana University, radiasi dapat membuat mobil rusak secara perlahan-lahan.
"Segala jenis bahan organik akan mengalami degradasi karena terkena bermacam jenis radiasi," ujar Carroll seperti dikutip Live Science.
Dalam kasus mobil Tesla ini, organik tidak hanya bagian seperti jok kulit saja, plastik dan juga kerangka fiber karbonnya dapat terkena dampak dari radiasi di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
"Material itu terbuat dari ikatan antara karbon-karbon dan juga ikatan karbon-hidrogen," jelasnya.
Roket Falcon Heavy dari SpaceX. (Foto: Elon Musk/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Roket Falcon Heavy dari SpaceX. (Foto: Elon Musk/Instagram)
Carroll menambahkan bahwa radiasi luar angkasa dapat membuat ikatan-ikatan tersebut putus. Hal ini dapat membuat mobil tersebut rusak, bagaikan dipotong oleh pisau.
Radiasi akan membuat bagian seperti jok mobil, ban, hingga cat dari mobil untuk hilang secara perlahan. Bahkan ketika terpapar cahaya Matahari di luar angkasa sana, proses degradasi itu akan terjadi lebih cepat.
"Bahan organik, di lingkungan seperti itu, saya rasa mereka tak akan bertahan selama satu tahun," paparnya.
Material yang memiliki ikatan yang sedikit akan terpisah lebih dahulu. Sementara material organik yang terlindungi oleh material anorganik akan mampu bertahan lebih lama, meski akhirnya bahan anorganik seperti plastik juga akan mengalami hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Menurut Carroll, bagian berbahan fiber karbon akan menjadi bagian yang paling bertahan lama.
Kemungkinan setelah material organik hilang, mobil tersebut hanya akan tersisa bagian kerangka alumunium, metal, dan juga beberapa bagian kaca.
Tesla Roadster di dalam roket Falcon Heavy. (Foto: SpaceX)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Roadster di dalam roket Falcon Heavy. (Foto: SpaceX)
Richard Sachleben, ahli kimia dan salah satu anggota dewan American Chemical Society, setuju dengan pendapat Carroll. Namun, Sachleben meyakini mobil Tesla masih bisa bertahan selama jutaan hingga miliaran tahun.
"Miliaran tahun adalah waktu yang sangat panjang," kata Sachleben. "Kita tidak mengetahui bagaimana mobil itu nanti."