Peneliti Rangkum Laporan Penampakan Harimau Tasmania yang Diyakini Sudah Punah

8 Februari 2021 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan harimau Tasmania dengan garis belang di belakang tubuhnya.  Foto: The Smithsonian Institution/Public Domain/Ej Keller
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan harimau Tasmania dengan garis belang di belakang tubuhnya. Foto: The Smithsonian Institution/Public Domain/Ej Keller
ADVERTISEMENT
Juli 2019, otoritas lingkungan di Pulau Tasmania menerima laporan tentang jejak kaki hewan misterius yang ditemukan seseorang di sebelah tenggara negara bagian Tasmania di Australia.
ADVERTISEMENT
Departemen urusan lingkungan Tasmania, Department of Primary Industries, Water and Environment (DPIPWE), berkata bahwa saksi tersebut tidak berhasil mengambil foto jejak tersebut. Namun, dia meyakini itu adalah harimau tasmania.
Pada tahun yang sama, seorang ahli biologi tumbuhan pemerintah setempat, melihat apa yang mereka yakini sebagai harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) dari jarak 30 meter di daerah terpencil.
Kemudian 2018, tiga pengendara sepeda mengatakan mereka melihat harimau tasmania menyeberang di depan mereka.
Ini adalah tiga dari sekitar 1.200 laporan penampakan harimau tasmania yang dilaporkan pada tahun 1910 hingga 2019 di Pulau Tasmania. Laporan-laporan ini kemudian disusun dan dianalisis oleh Barry Brook, seorang ahli ekologi dari University of Tasmania, dan rekan-rekannya, yang membuat riset bertajuk "Tasmanian Thylacine Sighting Records Database". Riset ini dirilis dalam format pra-cetak pada Januari lalu melalui jurnal bioRxiv dan kini sedang menjalani tinjauan oleh rekan sejawat.
ADVERTISEMENT
Riset ini kemudian memperkirakan masa kepunahan harimau tasmania. Menurut para peneliti, harimau tasmania kemungkinan besar punah pada akhir 1990-an atau awal 2000-an. Atau, beberapa dekade lebih lambat dari yang diperkirakan.
Menurut laporan Mongabay, studi terbaru ini menentang konsensus sebelumnya, yang meyakini bahwa harimau tasmania telah punah pada era 1990-an, setelah individu terakhir yang diketahui sudah mati di Kebun Binatang Hobart, Tasmania, pada 1936.
Organisasi internasional konservasi alam, International Union for Conservation of Nature (IUCN), mencatat bahwa harimau tasmania punah pada tahun 1982. Secara resmi, harimau Tasmania terakhir yang diketahui mati pada tahun 1936 di Kebun Binatang Hobart.
Namun, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Brook dan tim, mereka masih mencatat kelangsungan hidup harimau tasmania.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mengatakan bahwa sebagian besar laporan yang dirangkum Brook dan tim, adalah kesalahan identifikasi atau pemalsuan cerita, namun Brook tetap memasukkannya ke dalam pemodelan riset.
Dia dan tim menilai setiap penampakan yang dilaporkan sesuai dengan kemungkinan kebenarannya dan kemudian menggunakan probabilitas ini untuk memperkirakan kapan harimau tasmania kemungkinan besar telah mati.
Ada laporan penampakan di suatu titik lokasi yang diberi nilai 2 dari total nilai kemungkinan 5. Ada pula yang diberi nilai 4 dari 5. Titik lokasi penampakan yang diberi nilai 4, dikarenakan penampakan itu dilihat oleh seorang ilmuwan, dan ada pula yang dilaporkan oleh lebih dari 1 orang, seperti penjaga taman nasional, penduduk setempat, atau pemburu yang membuat jebakan. Untuk poin 4, akan mengurangi kemungkinan laporan tersebut adalah kebohongan.
Salju di Tasmania Foto: Twitter: NLCrawfordTas
Data Brook menunjukkan, bahwa jika harimau tasmania dapat bertahan --atau bertahan hingga 20 tahun yang lalu-- maka kemungkinan besar mereka bertahan di bagian barat dan barat daya pulau Tasmania yang sulit diakses, termasuk di area Taman Nasional Franklin-Gordon Wild Rivers dan area hutan belantara Tasmanian Wilderness World Heritage. Hewan pademelon dan walabi, bisa menjadi santapan favorit harimau tasmania. Populasi pademelon dan walabi cukup banyak di sana.
ADVERTISEMENT
Jack Ashby, asisten direktur Museum Zoologi di University of Cambridge di Inggris dan seorang ahli mamalia Australia, menggambarkan riset "Tasmanian Thylacine Sighting Records Database" sebagai sumber daya yang luar biasa.
"Mereka telah mengumpulkan setiap kemungkinan penampakan yang telah direkam dan melampaui apa yang dipertahankan pemerintah," katanya, kepada Mongabay. “Ini sangat menarik untuk masa depan ilmu harimau Tasmania.”
Pihak lain masih mempertanyakan riset Brook dan tim. Nick Mooney, mantan karyawan di DPIPWE dan seorang konservasionis sekaligus penulis terkenal, mengatakan bahwa orang sangat mungkin melihat walabi di Tasmania namun menggambarkannya seperti harimau tasmania. Pengamat pada umumnya meremehkan jarak saat mereka melihat makhluk itu.
Brook memberi harimau tasmania sekitar 1 dari 10 kemungkinan ia masih bertahan hidup. Dia usul agar para peneliti melakukan riset mendalam memantau hewan marsupial karnivora ikon Pulau Tasmania ini.
ADVERTISEMENT
"Jika (harimau tasmania) belum pernah dilihat atau difoto dalam dekade berikutnya, maka kita benar-benar dapat menutup buku tentang harimau tasmania," kata Brook. “Belum pernah kami memiliki kesempatan yang begitu baik untuk mendeteksinya.”