Peneliti Temukan Cahaya Aman bagi Manusia yang Bisa Bunuh Virus Flu

12 Februari 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peneliti di laboratorium. (Foto: skeeze)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peneliti di laboratorium. (Foto: skeeze)
ADVERTISEMENT
Tempat umum yang ramai adalah salah satu lokasi rentan penyebaran virus flu. Terkadang virus tidak akan langsung menyerang orang yang datang ke tempat umum seperti taman atau angkutan umum, tapi menggunakan orang lainnya sebagai media transportasi untuk menyerang orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Demi mengurangi penyebaran virus tersebut di tempat umum tersebut, peneliti telah mengembangkan sebuah cara untuk membunuh virus tanpa membahayakan manusia.
Dilansir Xinhua, tim peneliti yang dipimpin oleh David J. Brenner, direktur Center for Radiological Research di Columbia University Irving Medical Center, berhasil menemukan jenis sinar uv (ultraviolet) spesial yang dapat membunuh virus flu di udara namun tetap aman bagi manusia.
Sebelumnya sinar ultraviolet C telah digunakan untuk membunuh bakteri dan virus. Sinar tersebut memiliki panjang gelombang antara 200 hingga 400 nanometer dan dapat menghancurkan ikatan molekul yang mengikat DNA virus atau bakteri.
"Sayangnya, cahaya UV pembunuh kuman penyakit biasa dapat mengganggu kesehatan manusia dengan menyebabkan kanker kulit dan katarak, hal tersebut membuat kita menghindari menggunakannya di tempat publik," ujar Brenner.
ADVERTISEMENT
Dalam studinya, ia dan timnya berhasil menemukan bahwa dosis kecil dari far-UVC (jenis sinar ultraviolet) yang memiliki panjang gelombang antara 207 hingga 222 nanometer dapat menonaktifkan 95 persen dari virus H1N1 yang teraerosolisasi di laboratorium.
Selain itu, dari studi sebelumnya telah ditemukan bahwa cahaya far-UVC tidak berbahaya bagi tubuh manusia.
"Cahaya far-UVC memiliki jarak yang terbatas dan tidak dapat menembus lapisan sel mati dari kulit manusia ataupun lapisan air mata, jadi cahaya itu tidak berbahaya bagi kesehatan manusia," jelas Brenner.
"Tetapi karena virus dan bakteri berukuran lebih kecil dari sel-sel manusia, cahaya far-UVC dapat sampai ke DNA mereka (virus dan bakteri) dan membunuh mereka."
Virus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Virus (Foto: Pixabay)
Menurut studi ini jika hasil temuan ini berhasil dikonfirmasikan pada skenario lainnya, penggunaan cahaya far-UVC di rumah sakit, sekolah, bandara, pesawat terbang dan tempat umum lainnya dapat menjadi cara untuk mencegah penyebaran flu.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, tetap saja tidak ada cara pencegahan flu yang lebih baik dibanding menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi buah dan sayur yang cukup.