Peneliti Temukan Fosil Monster Laut Sepanjang 16 Meter

25 Desember 2021 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cymbospondylus youngorum di laut Trias yang penuh dengan kehidupan. Natural History Museum of Los Angeles County  Foto:  Natural History Museum of Los Angeles County
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cymbospondylus youngorum di laut Trias yang penuh dengan kehidupan. Natural History Museum of Los Angeles County Foto: Natural History Museum of Los Angeles County
ADVERTISEMENT
Seekor monster laut yang hidup pada zaman dinosaurus awal dengan ukuran sangat besar telah ditemukan oleh sejumlah peneliti di Nevada, AS.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini menunjukkan bahwa ichthyosaurus, sekelompok reptil laut berbentuk ikan yang menghuni lautan era dinosaurus, bisa tumbuh menjadi hewan raksasa dalam rentang waktu hanya 2,5 juta tahun. Ini lebih cepat ketimbang paus yang membutuhkan waktu 55 juta tahun berevolusi untuk mendapatkan tubuh besar.
"Kami telah menemukan bahwa ichthyosaurus berevolusi menjadi gigantisme jauh lebih cepat daripada paus, di masa di mana dunia pulih dari kepunahan yang menghancurkan,” kara Lars Schmitz, peneliti senior yang merupakan seorang profesor biologi di Scripps College di Claremont, California, AS.
Ukuran kepala monster ichthyosaurus jika dibandingkan dengan ukuran manusia. Foto: Martin Sander
Fosil ichthyosaurus pertama kali ditemukan pada 1998, terkubur di bebatuan Pegunungan Augusta di barat laut Nevada, AS. Saat itu, hanya beberapa tulang belakang ichthyosaurus saja yang dapat dievakuasi. Pada tahun 2015, dengan bantuan helikopter, para peneliti dapat sepenuhnya menggali hewan raksasa tersebut. Beberapa fosil termasuk tengkorak, bahu, dan bagian mirip sirip dikirim ke ke Natural History Museum of Los Angeles untuk dianalisis lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Tim kemudian menamai spesies itu dengan sebutan Cymbospondylus youngorum dan melaporkannya di jurnal Science pada Kamis (23/12) kemarin. Penelitian menjelaskan, reptil laut dengan rahang besar ini hidup sekitar 247 juta tahun lalu selama periode Trias.
"Bayangkan hewan seperti naga laut: Tubuh ramping, cukup panjang, dengan anggota badan yang dimodifikasi menjadi sirip, dan ekor panjang," kata Schmitz.
Dengan panjang tengkorak 6 meter, C. youngorum dewasa bisa tumbuh hingga 17 meter atau lebih panjang dari semitrailer dan beratnya mencapai 45 ton. Mereka hidup di Samudra Panthalassic, di lepas pantai barat Amerika Utara. Berdasarkan ukuran dan bentuk giginya, C. youngorum kemungkinan memakan ichthyosaurus yang lebih kecil, ikan, dan mungkin cumi-cumi.
Fosil ichthyosaurus yang ditemukan di Nevada berusia ratusan juta tahun. Foto: University of Bonn
Ada banyak hewan raksasa yang hidup selama era dinosaurus, tetapi C. youngorum tampaknya cukup istimewa. Beberapa hal yang membuat mereka spesial, misalnya, C. youngorum hidup 5 juta tahun setelah "the Great Dying", peristiwa kepunahan massal yang terjadi 252 juta tahun lalu pada akhir periode Permian, yang membunuh sekitar 90 persen spesies dunia.
ADVERTISEMENT
Ichthyosaurus bisa dengan cepat berevolusi, membuat ukuran tubuhnya sangat besar. Jika makhluk lain butuh 9 juta tahun untuk mengembalikan kehidupan seperti sedia kala, maka ichthyosaurus hanya butuh 5 juta tahun saja.
Menurut studi yang terbit 2012 di Jurnal Nature Geoscience, terjadi ledakan diversifikasi moluska luat yang dikenal sebagai ammonoid dalam 1 juta hingga 3 juta tahun setelah kepunahan massal terjadi.
Peneliti menduga, ichthyosaurus menjadi raksasa berkat memakan ledakan amon Trias awal, serta conodont seperti belut tanpa rahang yang mengisi kekosongan ekologis setelah kepunahan massal. Sebaliknya, paus memakan plankton untuk mencapai ukuran raksasa dan sayangnya plankton tidak ada di jaring makanan zaman dinosaurus, kata Eva Maria Griebeler, seorang ahli ekologi evolusi di Johannes Gutenberg University of Mainz, Jerman.
ADVERTISEMENT
"Fosil baru ini telah mendokumentasikan evolusi jalur cepat gigantisme pada ichthyosaurus," kata Schmitz. “Sebaliknya, paus mengambil rute yang berbeda menuju gigantisme, jauh lebih lama dan tidak secepat itu.”