Peneliti Temukan Hewan Hibrida Hasil Kawin Anjing Peliharaan dan Rubah Pampas

19 September 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hewan hibrida antara rubah pampas dan anjing peliharaan.  Foto: Flavia Ferrari/Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Hewan hibrida antara rubah pampas dan anjing peliharaan. Foto: Flavia Ferrari/Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertama kalinya peneliti mendokumentasikan kasus hibridisasi antara rubah pampas dan anjing peliharaan. Dalam foto dan video yang berseliweran di media sosial, hewan tersebut memiliki warna hitam dengan perawakan mirip rubah, tapi sekilas seperti anjing.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan di jurnal Animal, hewan hibrida itu pertama kali ditemukan pada 2021. Saat itu seekor anjing betina dilarikan ke Pusat Konservasi dan Rehabilitasi Satwa Liar di Rumah Sakit Hewan Universidade Federal do Rio Grande do Sul, Brasil, setelah ditabrak mobil.
Melihat penampilan dan karakteristiknya yang tidak bisa, menyerupai anjing peliharaan tapi mirip anjing liar, peneliti memutuskan untuk menyelidiki genetika hewan tersebut.
Ada empat spesies canidae liar yang hidup di Rio Grande do Sul, Brasil, yang mungkin membuat terciptanya individu hibrida. Pertama anjing semak, diketahui memiliki wilayah jelajah berbeda dengan hewan hibrida yang ditemukan, sehingga menyisakan tiga spesies lain yang hidup di wilayah lebih luas di sekitar Vacaria, tempat individu itu ditemukan. Tiga spesies tersebut adalah, serigala jantan, rubah pemakan kepiting, dan rubah pampas.
ADVERTISEMENT
Serigala jantan dikesampingkan karena spesies canidae ini tersebar di Amerika Selatan dan bentuk serta ukurannya tidak sesuai dengan individu hibrida yang ditemukan. Dua sisanya, rubah pemakan kepiting dan rubah pampas, memiliki penampilan secara keseluruhan mirip dengan hewan hibrida, tetapi keduanya punya bulu dengan warna keabu-abuan, sedang si hibrida punya warna bulu hitam gelap dengan beberapa helai rambut putih.
Tim lalu menganalisis genetik individu hibrida dan membandingkannya dengan tiga spesies canidae yang ditemukan di daerah tersebut, termasuk anjing peliharaan yang hidup di dekat dua spesies rubah liar. Tim menemukan, anjing hibrida itu memiliki 76 kromosom.
Anjing peliharaan sendiri memiliki 78 kromosom, sedangkan rubah pampas 74 kromosom. Dengan begitu, jika anjing peliharaan dan rubah pampas kawin, maka akan menghasilkan 76 kromosom.
ADVERTISEMENT
Hasil analisis genetik juga mengungkapkan bahwa rubah pampas dan anjing peliharaan kemungkinan besar adalah orang tua dari anjing/rubah hibrida ini. Penelitian lebih lanjut menunjukkan rubah pampas (Lycalopex gymnocercus) adalah induknya, sementara ayahnya adalah seekor anjing peliharaan (Canis familiaris) yang rasnya tidak diketahui.
“Dia adalah hewan luar biasa, benar-benar hasil persilangan antara rubah pampas dan seekor anjing peliharaan,” kata Flávia Ferrari, ahli konservasi yang menangani hewan tersebut selama masa pemulihan sebagaimana dikutip The Telegraph.
“Dia memiliki kepribadian pemalu dan waspada, umumnya lebih memilih untuk menjauh dari manusia. Seiring waktu dia dirawat di rumah sakit untuk dirawat, saya yakin dia mulai merasa lebih aman.”
Hewan hibrida anjing-rubah ini dapat pulih sepenuhnya setelah dipindahkan ke pusat konservasi Mantenedouro São Braz di kota Santa Maria. Sayang, dia mati tahun ini di mana penyebabnya yang tidak diketahui.
ADVERTISEMENT