Peneliti Temukan Lemak Menumpuk di dalam Paru-paru Orang Obesitas

20 Oktober 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang dengan obesitas. Foto: flickr/Obesity Canada
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang dengan obesitas. Foto: flickr/Obesity Canada
ADVERTISEMENT
Timbunan kalori makanan yang berubah menjadi lemak berlebih di dalam tubuh bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan. Apalagi jika kamu jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
ADVERTISEMENT
Jaringan lemak ini tak hanya akan menumpuk di dalam perut tetapi juga bisa menghambat saluran udara di dalam paru-paru karena ternyata paru-paru juga bisa penuh sesak oleh sel-sel lemak. Menurut hasil riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Western Australia, lemak ternyata bisa menumpuk di jaringan paru-paru terutama pada orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
lemak di perut. Foto: Shutterstock
Kebanyakan orang dengan kondisi obesitas kerap mengalami gangguan pernapasan. Ada dugaan, hal ini terjadi karena lemak yang berlebih telah memberi tekanan pada dada. Studi terbaru dari para peneliti di Australia ini mengungkapkan hubungan antara obesitas dan penyakit asma atau gangguan pernapasan.
Sebuah riset yang hasilnya telah diterbitkan di European Respiratory Journal ini melakukan pengujian post mortem pada paru-paru dari 52 orang yang telah meninggal. Ada 16 orang yang penyebab kematiannya dikarenakan asma, sementara ada 21 orang penderita asma yang meninggal karena sebab-sebab yang tidak berhubungan dengan penyakit tersebut. Selanjutnya, ada 15 orang yang semasa hidupnya tak pernah mengalami gejala asma.
Ilustrasi rontgen paru-paru. Foto: Shutterstock.
Tim peneliti kemudian mempelajari sampel post mortem mereka dengan menggunakan mikroskop untuk mengukur tingkat jaringan lemak adiposa yang ada di dinding saluran udara paru-paru masing-masing orang. Para peneliti selanjutnya membandingkan hasilnya dengan indeks massa tubuh (IMT) masing-masing orang.
ADVERTISEMENT
Yang mengejutkan, para peneliti menemukan ada korelasi antara IMT dan kadar lemak di paru-paru orang-orang yang mengalami obesitas. Semakin gemuk seseorang, maka akan semakin banyak pula sel adiposa yang dapat ditemukan di dinding saluran udara paru-paru mereka. Selain itu, peneliti menemukan bahwa penimbunan lemak akan mengubah struktur normal saluran udara sehingga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius akibat peradangan di paru-paru.
Ilustrasi obesitas. Foto: Shutterstock
Secara ilmiah, lemak dikenal sebagai jaringan adiposa yang berwarna kekuningan atau oranye. Jaringan ini terdiri dari ribuan adiposit atau sel-sel lemak. Fungsi utama lemak adalah untuk menyimpan cadangan energi dalam tubuh. Selain itu, lemak juga berperan untuk memberikan lapisan pelindung bagi tubuh.
Namun begitu, lemak yang tertimbun di saluran udara dalam paru-paru malah akan menyebabkan seseorang kesulitan untuk bernapas. Inilah mengapa penyakit asma kerap dikaitkan dengan kelebihan berat badan. Meskipun belum terbukti, temuan ini mengindikasi bahwa asma mungkin dapat diobati dengan upaya menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu menyelidiki temuan ini secara lebih rinci dan terutama apakah fenomena ini dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan. Sementara itu, kita harus mendukung pasien asma untuk membantu mereka mencapai atau mempertahankan berat badan yang ideal," ujar Profesor Thierry Troosters, presiden European Respiratory Society, saat mengomentari hasil riset ini, seperti dilansir IFL Science. Troosters tidak terlibat dalam penelitian ini, tapi ia mengapresiasi hasilnya.