Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Peneliti Temukan Minyak Zaitun di dalam Guci Berusia 4 Ribu Tahun
4 Juni 2018 10:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Sekarang ini minyak zaitun sudah menjadi salah satu bahan penting bagi banyak jenis kuliner di dunia, dan khususnya kuliner Italia. Tapi, ada satu hal menarik yang ditemukan oleh peneliti mengenai minyak zaitun.
ADVERTISEMENT
Dalam suatu studi baru yang dipublikasikan pada jurnal Analytical Methods, penggunaan minyak yang merupakan hasil olahan dari buah zaitun itu telah dilakukan oleh penduduk Italia sejak ribuan tahun lalu.
Dilansir Live Science, para peneliti dari University of South Florida berhasil melakukan analisis atas isi dari suatu guci kuno berumur 4 ribu tahun yang ditemukan di Castelluccio, suatu situs arkeologi di Sisilia, Italia.
Isi dari guci tersebut ternyata adalah residu dari minyak zaitun, dan temuan para peneliti menunjukkan bahwa orang-orang di Italia telah menggunakan minyak zaitun sejak akhir milenium ketiga SM (Sebelum Masehi).
"Guci tersebut memiliki tanda-tanda khas barang pecah belah asal Sisilia yang telah ada sejak akhir dari milenium ketiga dan awal dari milenium kedua sebelum Masehi, tepat pada awal zaman perunggu," ujar Davide Tanasi, asisten profesor sejarah di University of South Florida.
ADVERTISEMENT
"Awalnya kami ingin mempelajari bagaimana guci digunakan, jadi kami melakukan analisis kimia pada sisa-sisa organik di dalamnya," tambah Tanasi, menjelaskan bagaimana minyak zaitun tersebut ditemukan.

Hal itu menunjukkan bahwa penggunaan minyak zaitun telah dimulai 700 tahun lebih awal dari yang diduga sebelumnya.
Sebenarnya para arkeolog telah menemukan guci itu pada tahun 1990 di dalam suatu pondok. Tapi, saat ditemukan guci itu memang telah pecah.
Jadi para peneliti dari Paolo Orsi Regional Archaeological Museum of Syracuse memperbaiki dan mengumpulkan lagi 400 potongan keramik dan membuat ulang guci berbentuk mirip telur yang memiliki tinggi sekitar satu meter itu.
Dan di dalamnya terdapat sisa-sisa dari asam oleat dan juga asam linoleat yang disebut sebagai penanda khas minyak zaitun.
ADVERTISEMENT
"Hasil yang didapat dari sampel di dalam guci dari Castelluccio menjadi bukti pertama atas minyak zaitun tertua di masa prasejarah Italia, mendorong waktu awal dugaan dimulainya produksi sistematis minyak zaitun selama kurang lebih 700 tahun," jelas Tanasi.

Sebelumnya, temuan serupa telah ditemukan di daerah Cosenza dan Lecce di sebelah selatan Italia. Kedua temuan ini diduga berasal dari Zaman Tembaga, tepatnya pada abad ke-12 atau ke-11 SM.
Meski demikian, temuan terbaru ini bukanlah minyak zaitun tertua yang pernah ditemukan di dunia. Sebelumnya, telah ditemukan tanda-tanda keberadaan minyak zaitun di dalam sebuah guci berusia 8 ribu tahun asal Timur Tengah.
Temuan tersebut memberikan dasar atas dugaan bahwa pohon zaitun telah mulai dimanfaatkan manusia sekitar 6 hingga 8 ribu tahun lalu.
ADVERTISEMENT