Peneliti Temukan Tarantula 'Bertanduk' di Afrika, Begini Wujudnya

19 Februari 2019 7:01 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tarantula Ceratogyrus attonitifer. Foto: John M. Midgley/National Geographic Okavango Wilderness Project dan Ian Engelbrecht/South African National Biodiversity Institute
zoom-in-whitePerbesar
Tarantula Ceratogyrus attonitifer. Foto: John M. Midgley/National Geographic Okavango Wilderness Project dan Ian Engelbrecht/South African National Biodiversity Institute
ADVERTISEMENT
Mendengar nama tarantula sudah cukup membuat kita bergidik. Hewan berkaki delapan itu memang punya penampilan seram. Sekarang, bayangkan kalau wujudnya itu ditambah dengan sebuah "tanduk".
ADVERTISEMENT
Itulah penampilan tarantula jenis baru yang ditemukan sekelompok peneliti dari National Geographic Okavango Wilderness Project di Angola, saat mereka sedang mempelajari keberagaman hayati di negara benua Afrika itu. Para penemu tarantula ini kemudian memutuskan menamainya Ceratogyrus attonitifer.
Nama tersebut berasal dari bahasa Latin yang berarti "takjub" atau "mengherankan". Ini sudah cukup membuktikan betapa takjub dan herannya para peneliti melihat C. attonitifer yang tampak unik dan berbeda dengan tarantula pada umumnya.
Tarantula Ceratogyrus attonitifer. Foto: John M. Midgley/National Geographic Okavango Wilderness Project dan Ian Engelbrecht/South African National Biodiversity Institute
Bagaimana tidak, tarantula ini memiliki semacam tanduk di punggungnya. Bahkan menurut para peneliti, C. attonitifer merupakan satu-satunya laba-laba di dunia yang bertanduk.
"Tidak ada laba-laba lain di dunia yang memiliki tonjolan fovea serupa," papar para peneliti sebagaimana dilansir Insider.
Para ilmuwan berkata, C. attonitifer adalah hewan berbisa. Untungnya, bisa dari tarantula ini tidak terlalu mematikan dan mereka hanya gemar memangsa serangga.
ADVERTISEMENT
"Racunnya tidak dianggap mematikan, namun gigitannya bisa mengakibatkan infeksi yang berpotensi fatal karna akses pengobatan yang buruk," jelas para peneliti dalam laporan mereka di jurnal African Invertebrates.
Penampakan C. attonitifer mungkin terlihat menyeramkan, terutama bagi mereka yang benar-benar takut terhadap laba-laba. Meski begitu, temuan ini sangat menakjubkan bagi para peneliti.
Mereka berharap akan ada riset lanjutan untuk mendalami tarantula jenis baru ini.