Peneliti Ungkap Praktik Pemakaman Mengerikan Abad Pertengahan Awal di Eropa

22 Juni 2021 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuburan dari Prancis di mana jenazah di dalam dipindahkan sebelum mereka membusuk.  Foto: veha-Etudes et valorisations archeologiques
zoom-in-whitePerbesar
Kuburan dari Prancis di mana jenazah di dalam dipindahkan sebelum mereka membusuk. Foto: veha-Etudes et valorisations archeologiques
ADVERTISEMENT
Pada abad pertengahan awal di Eropa, mati dan dimakamkan belum tentu menjadi akhir dari segala. Baru-baru ini sekelompok arkeolog menemukan fakta mengejutkan ihwal pemakaman abad kelima dan kedelapan di Eropa, di mana orang-orang pada saat itu menggali lagi kuburan beberapa hari setelah jenazah dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, peneliti menduga jenazah yang digali lagi adalah korban perampokan kuburan. Namun setelah diteliti lebih lanjut, itu adalah bagian dari ritual kamar mayat yang mengerikan.
“Selama lebih dari seratus tahun, para arkeolog di banyak negara Eropa telah menemukan kuburan dari periode awal abad pertengahan dengan kondisi seperti bekas dirampok sesaat setelah jenazah dimakamkan,” ujar Dr Alison Klevnäs dari Stockholm University yang memimpin penelitian, sebagaimana dikutip IFL Science.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, para peneliti dari Stockholm University di Swedia, bekerja sama dengan Austrian Academy of Science di Austria dan Leiden University di Belanda, mengidentifikasi ratusan kuburan di seluruh Eropa, mulai dari Transylvania hingga Inggris.
Kondisi kuburan tampaknya telah dibongkar sebelum jenazah benar-benar membusuk. Ini menunjukkan bahwa kuburan-kuburan itu digali tak lama setelah mereka dimakamkan. Orang-orang dulu melakukan praktik aneh ini kemungkinan memiliki alasan yang beragam dari satu wilayah ke wilayah lain, dipengaruhi oleh tradisi masing-masing budaya yang mereka anut.
Tengkorak yang ditemukan selama penggalian di kuburan massal, di pemakaman Farasdues, Spanyol, Rabu (9/12). Foto: Juan Medina/REUTERS
Secara garis besar, para ilmuwan percaya kuburan ini digali untuk menghilangkan objek dan mengambil bagian tubuh tertentu. Kendati praktik ini relatif jarang, peneliti menemukan bukti yang cukup banyak tentang mayat yang digali, dengan tengkorak mayat dikeluarkan dari kuburan atau disusun lagi seperti semula.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus yang sangat aneh, peneliti mengidentifikasi sebuah kuburan di Bavaria, Jerman, yang digali lagi dengan tujuan untuk menambahkan tubuh seekor anjing yang mungkin sudah mati.
Terkait benda-benda yang dipindahkan, hal itu dianggap bukan merupakan perampokan kuburan karena sebagian besar benda berada dalam kondisi yang sudah hancur ketika diambil, sehingga memiliki harga yang sangat rendah. Sebaliknya, benda yang dikuburkan dengan mayat diambil sebagai kenang-kenangan dari orang mati. Kendati begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya
“Merampok kuburan terdengar seperti tindakan negatif, tetapi sebenarnya tampaknya positif secara sosial di sini. Orang-orang terus memakamkan orang mati di kuburan, dan menggali kuburan itu secara berulang kali,” kata Dr Klevnäs. “Kita bahkan dapat melihat bahwa beberapa kuburan yang digali lagi digunakan lebih lama ketimbang orang yang dikuburkan sekali dan dibiarkan dalam damai.”
ADVERTISEMENT