Penelitian Gigi Hitler Ungkap Fakta Tentang Kematiannya

22 Mei 2018 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adolf Hitler. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Adolf Hitler. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Meski Perang Dunia II telah lama usai, status dari pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler, sering kali dipertanyakan. Sebagian besar sejarawan setuju kalau Hitler meninggal saat sedang bersembunyi di dalam bunker bersama kekasihnya, Eva Braun, pada 30 April 1945.
ADVERTISEMENT
Jenazah Hitler kemudian dibakar di dalam bunker, karena itu tidak ada yang lagi yang pernah melihat secara langsung penampakan dari jenazah Hitler.
Ternyata masih banyak yang tidak percaya kalau Hitler sudah meninggal dunia. Bahkan beberapa teori konspirasi mengatakan Hitler sebenarnya masih hidup dan kabur ke Argentina dengan menggunakan kapal selam.
Bahkan ada juga yang meyakini kalau Hitler sebenarnya bersembunyi di Indonesia dan menggunakan nama samaran Dr. Poch.
Dan kini, untuk pertama kalinya ilmuwan mungkin saja bisa menjawab teka-teki kematian Hitler secara langsung dengan cara meneliti sisa gigi yang diduga milik Hitler.
Ketika jasad Hitler dibakar, ada sedikit bagian dari rahang atas dan giginya yang tersisa. Bagian tersebut menjadi milik dari badan intelijen Rusia dan untuk pertama kalinya, peneliti diizinkan untuk melakukan studi terhadap sisa terakhir jenazah Hitler.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, hasil penelitian akan dicocokkan dengan hasil radiografi dari arsip Amerika Serikat, data gigi Hitler, data sejarah, dan hasil autopsi resmi yang dilakukan oleh Uni Soviet pada masa itu.
Hasilnya, ternyata gigi tersebut diyakini benar-benar milik Hitler.
“Giginya asli, tidak diragukan lagi. Ini bukti kalau Hitler meninggal pada tahun 1945,” kata professor Philipe Charlier, salah satu peneliti dalam studi ini kepada AFP.
Gigi Hitler yang rusak
Selain mengonfirmasi kematian Hitler pada tahun 1945, sisa gigi Hitler menunjukkan kalau ada warna biru di giginya yang diduga merupakan hasil reaksi sianida dan logam. Hitler memang diduga melakukan bunuh diri sebelum akhirnya ditemukan oleh tentara Uni Soviet.
Namun, para peneliti tidak ingin buru-buru mengatakan kalau Hitler mati karena sianida, bukan karena ditembak oleh tentara Soviet.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak tahu apakah Hitler menggunakan sianida untuk bunuh diri atau ia mati karena ditembak di kepala. Mungkin dua-duanya,” kata Charlier, dilansir IFL Science.
Selain itu, gigi Hitler ternyata sudah sangat rusak. Di usia 56, ia sudah memakai gigi palsu dan gigi aslinya sudah menandakan tanda-tanda kerusakan.
Dari studi pada giginya juga ditemukan bukti bahwa Hitler tidak makan daging alias ia adalah seorang vegetarian.