Penjelasan Peneliti Reptil LIPI soal Kemunculan Buaya di Ancol

16 Juni 2018 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buaya Melintas Berenang ke Arah Ancol (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Buaya Melintas Berenang ke Arah Ancol (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Video yang menunjukkan seekor buaya sedang berenang di kawasan perairan Dermaga Sunda Pondok Dayung, Jakarta Utara, sempat menimbulkan kepanikan warga, terutama mereka yang ingin berkunjung ke Pantai Ancol. Pasalnya, buaya tersebut dikabarkan tampak berenang ke arah barat Pantai Ancol.
ADVERTISEMENT
Peneliti herpetologi, cabang zoologi yang mempelajari hewan reptil dan amfibi, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan buaya tersebut berjenis buaya muara (Crocodylus porosus), mengingat buaya tersebut memiliki kemampuan untuk berenang di air laut.
Sebelumnya banyak orang hanya tahu bahwa buaya hanya bisa hidup di air tawar, tidak di air asin seperti laut. Namun Amir menjelaskan bahwa buaya muara adalah jenis buaya yang bisa hidup di air tawar seperti sungai maupun di air asin seperti laut. Dilihat dari namanya, muara sendiri merupakan istilah untuk tempat bertemunya sungai dan laut.
Ilustrasi buaya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buaya (Foto: Pixabay)
Buaya yang muncul di Jakarta Utara itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan Amir. "Tahun 1930-an, 40-an, Jakarta kan juga salah satu habitat buaya. (Karena) pembangunan, segala macam, buaya yang ada di sana akhirnya habis," kata Amir saat dihubungi oleh kumparanSAINS via telepon, Sabtu (16/6).
ADVERTISEMENT
"Tapi memang ada spot-spot yang masih bagus, ada hutan mangrove atau lainnya, yang masih menjadi habitat dia. Kalau di Teluk Jakarta sudah puluhan tahun tidak ada buaya."
Kalaupun buaya tersebut bukan berasal dari Jakarta, Amir memperkirakan buaya tersebut bisa jadi berasal dari daerah-daerah lain yang masih memiliki banyak buaya seperti Ujung Kulon atau Lampung dan berenang hingga Jakarta untuk mencari daerah baru. Meski begitu, ia tidak mengetahui secara pasti asal dari buaya tersebut.
"Buaya kan teritorial, terutama yang jantan. Buaya juga oportunistik. Tapi yang jelas pasti mencari wilayah baru, mungkin karena tersingkir dari kawanannya. Kalau dia jantan, dia mencari tempat baru untuk mendirikan teritori (wilayah kekuasaan)-nya."
Apakah ada kemungkinan bahwa buaya tersebut merupakan buaya peliharaan yang lepas? Amir meragukan adanya kemungkinan tersebut mengingat sikap yang ditunjukkan oleh buaya ketika melihat manusia.
ADVERTISEMENT
"Buaya peliharaan kalau lihat orang, dia tidak takut. Seperti minta makan kalau sering dikasih makan manusia. Kalau dari video itu, ketika lihat orang, dia langsung menyelam lagi," jelas Amir.