Pentagon Dituduh Bereksperimen Ubah Kutu Jadi Senjata Biologis

20 Juli 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kutu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kutu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Amerika Serikat akan melakukan investigasi terhadap dugaan Pentagon yang telah menggunakan kutu sebagai senjata biologis, hingga keterkaitannya dengan penyebaran penyakit Lyme selama perang dingin di Amerika Serikat. Perang Dingin adalah masa ketika AS banyak berinvestasi dalam penelitian senjata biologis pada tahun 1950 hingga 1970.
ADVERTISEMENT
Investigasi tersebut dikeluarkan dalam sebuah amandemen yang diusulkan pada pekan lalu oleh anggota kongres dari New Jersey, Chris Smith, sebagai bagian dari Undang-Undang Otoritas Pertahanan Nasional 2020. Laporannya akan menyelidiki ihwal dugaan keterlibatan pihak militer AS selama perang dingin yang menjadikan kutu sebagai senjata biologis, dan keterlibatan mereka dalam penyebaran penyakit Lyme yang ditularkan oleh kutu sebagai bagian dari eksperimen.
Pentagon, kantor utama angkatan bersenjata AS. Foto: 12019 via pixabay.
Smith terinspirasi menulis amandemen tersebut setelah membaca buku berjudul 'Bitten: The Secret History of Lyme Disease and Biological Weapons' karya Kris Newby. Di buku tersebut, Newby mengkritik keras karya-karya Dr Willy Burgdorfer, ilmuwan AS asal Swiss, yang menemukan penyakit Lyme pada tahun 1981.
Seiring dengan karya ilmiah Burgdorfer yang terkenal tentang bakteri dan parasit, ada bukti yang menunjukkan bahwa dia terlibat dengan penelitian senjata biologis yang dilakukan melalui kutu untuk militer AS di Fort Detrick di Maryland, selama perang dingin.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada rencana untuk menebar kutu “yang dipersenjatai” dari pesawat ke wilayah pemukiman penduduk untuk mempelajari bagaimana arachnida kecil dan patogen menyebar di tengah populasi manusia. Bukti itu terindikasi dalam sebuah wawancara dan pernyataan yang dibuat menjelang akhir hidup Burgdorfer.
Sementara kisah penyakit Lyme yang terkonfirmasi pernah menyebar dan membuat orang-orang jatuh sakit dengan gejala yang tidak biasa di sekitar kota Lyme, Connecticut. Meski ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit ini telah ada selama berada-abad, kebenarannya masih menjadi misteri. Bahkan, sampai saat ini, penyakit Lyme masih sulit untuk didiagnosis.
Tercatat ada lebih dari 300 ribu orang di Amerika Serikat telah terinfeksi penyakit Lyme, kecuali Hawaii. Saat seseorang terinfeksi penyakit ini, mereka akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan munculnya ruam pada kulit. Infeksi bisa menyebar ke persendian, jantung, dan sistem saraf.
ADVERTISEMENT
“Penyakit Lyme dan penyakit-penyakit lainnya telah meledak di Amerika Serikat, dengan perkiraan korban 300 ribu hingga 437 ribu orang. Setiap tahunnya, selalu ada kasus baru terkait penyakit Lyme, dengan 10 hingga 20 persen dari semua pasien menderita penyakit Lyme kronis. Orang Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah dugaan ini benar atau tidak," ujar Smith saat memberi tahu anggota DPR lainnya, seperti dikutip IFL Science.