Penuh Ular Emas Beracun, Ini Pulau Paling Berbahaya di Dunia

21 April 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Ilha da Queimada Grande di Sao Paulo Brasil Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Ilha da Queimada Grande di Sao Paulo Brasil Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sama seperti Indonesia, Brasil juga memiliki sejumlah pulau yang indah. Namun, di antara pulau-pulau tersebut, ada sebuah pulau yang mendapat status paling berbahaya di dunia.
ADVERTISEMENT
Pulau yang dimaksud adalah Ilha da Queimada Grande, yang terletak sekitar 90 mil di lepas pantai São Paulo. Status pulau paling berbahaya di dunia memang tidak berlebihan untuk pulau ini. Menurut laporan Smithsonian, Ilha da Queimada Grande dipenuhi dengan 2.000 hingga 4.000 golden lancehead viper (Bothrops insularis). Ular yang juga dikenal sebagai ular kepala tombak emas ini merupakan salah satu ular paling mematikan di seluruh dunia.
Tak heran, Ilha da Queimada Grande juga dikenal dengan sebutan Snake Island atau Pulau Ular. Menurut laporan Atlas Obscura, para peneliti memperkirakan terdapat satu sampai lima ular dalam setiap meter persegi di wilayah pulau tersebut.
Kepadatan popumasi ular golden lancehead di Ilha da Queimada Grande dihasilkan dari evolusi selama ribuan tahun tanpa campur tangan manusia.
Golden lancehead viper (Bothrops insularis). Foto: Nayeryouakim via Wikimedia Commons (CC BY SA 4.0)
Sekitar 11.000 tahun yang lalu, permukaan laut naik cukup tinggi untuk mengisolasi Ilha da Queimada Grande dari daratan Brasil. Hal itu menyebabkan spesies ular yang hidup di sana berevolusi secara berbeda ketimbang saudara-saudaranya di daratan Brasil.
ADVERTISEMENT
Ular yang terdampar di Ilha da Queimada Grande tidak memiliki predator di permukaan tanah. Keuntungan ini memungkinkan mereka berkembang biak dengan cepat.
Namun, golden lancehead punya satu masalah. Karena pulau itu terisolasi, mereka juga tidak memiliki mangsa di permukaan tanah.
Untuk mencari makanan, ular golden lancehead biasanya merayap ke atas pohon untuk memangsa burung yang mengunjungi pulau itu saat musim migrasi.
Biasanya, kebanyakan ular tak langsung memangsa hewan buruan mereka. Ular umumnya akan mengigit buruan mereka, menunggu racunnya bekerja, dan melacak korbannya lagi sebelum dimakan.
Nah, berbeda dengan ular kebanyakan, golden lancehead tidak dapat melacak burung yang mereka gigit. Untuk mengatasi masalah ini, racun yang mereka hasilkan berevolusi menjadi tiga hingga empag kali lebih kuat dan efisien dari ular daratan mana pun. Kemampuan itu memungkinkan golden lancehead membunuh sebagian besar mangsa, dan melelehkan daging manusia, hampir secara instan.
Ilha de Queimada Grande, Brazil Foto: Shutter Stock
Golden lancehead sendiri merupakan musuh utama serangan ular yang dihadapi warga Brasil. Setidaknya, 90 persen insiden gigitan ular yang menimpa masyarakat Brasil berasal dari ular golden lancehead.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Smithsonian, gigitan dari golden lancehead membawa risiko kematian hingga tujuh persen. Bahkan, meski telah mendapat perawatan dan pengobatan, korban yang digigit ular itu masih memiliki kesempatan meninggal hingga tiga persen.
Bisa ular tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal, nekrosis jaringan otot, pendarahan otak dan pendarahan usus.
Dengan risiko semacam itu, pemerintah Brasil secara ketat mengontrol siapa saja yang masuk ke pulau Ilha da Queimada Grande. Namun, tanpa aturan ketat pun pulau paling berbahaya di dunia itu enggak bakalan jadi destinasi wisata yang populer.