Penyakit Rusa Zombie Menyebar di Amerika Utara, Ancam Infeksi Manusia

7 Februari 2024 10:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit mematikan yang disebut “rusa zombie” menyebar di Amerika Utara, dan kini timbul kekhawatiran menular ke manusia.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini secara resmi dikenal sebagai Chronic Wasting Disease (CWD), telah ditemukan pada dua ekor rusa di British Columbia di Kanada. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejak November 2023 CWD sudah menyebar ke 31 negara bagian AS, dan terdeteksi pada 23 persen sampel yang dikumpulkan selama perburuan tahun 2022-2023 di provinsi Alberta Kanada. Penyakit ini juga terdeteksi di Taman Nasional Yellowstone pada November 2023 lalu.
CWD adalah penyakit prion, disebabkan oleh protein cacat yang memicu protein lain dalam tubuh menjadi tidak normal, menyebabkan penyakit dan kematian. Penyakit prion lainnya termasuk sapi gila atau Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), dan Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD).
CWD pertama kali terdeteksi pada tahun 1960-an pada rusa di penangkaran, tepatnya di fasilitas penelitian Colorado. Pada awal 1980-an, CWD mulai terdeteksi pada rusa liar dan sejak saat itu menyebar ke seluruh benua AS dan Kanada, termasuk Norwegia, Swedia, hingga Finlandia.
ADVERTISEMENT
Tingkat infeksi penyakit ini diperkirakan telah melampaui 10 persen populasi rusa liar di banyak tempat, di mana beberapa infeksi lokal mencapai lebih dari 25 persen.
Ternak sapi di sentra peternakan kawasan Sarirogo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
CWD menyebar antara hewan melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, dan feses, baik secara langsung atau melalui makanan yang terkontaminasi. Prion dapat tetap menular dalam jangka waktu lama di lingkungan sehingga berpotensi menginfeksi manusia setelah hewan tersebut mati.
Menurut Allan Houston, profesor ekologi hutan dan satwa liar di University of Tennessee, penyakit CWD membuat rusa lebih cepat mati. Ketika seekor rusa terinfeksi, perkiraan umurnya sekitar 18 hingga 30 bulan saja, dan kondisi tubuhnya akan melemah secara perlahan.
Mereka akan mati sebelum memasuki tahap zombie karena biasanya mengalami komplikasi dengan penyakit lain dan bangkainya dengan cepat dimakan oleh hewan pemulung, tertutupi dedaunan atau tumbuhan sehingga hilang dari pandangan peneliti.
ADVERTISEMENT
Diperlukan waktu sekitar satu tahun bagi CWD hingga rusa mengalami gejala. Gejala yang dialami termasuk penurunan berat badan, kebingungan, air liur berlebih, sering jatuh, dan gejala neurologis lainnya. Inilah kenapa CWD disebut juga “penyakit rusa zombie” karena bisa membuat korbannya kebingungan, berkelakuan seperti zombie. Parahnya, penyakit ini bisa berakibat fatal dan belum ada obatnya.

Bisakah penyakit rusa zombie menular ke manusia?

Karena CWD menyebar cukup masif di seluruh Amerika Utara, ada kekhawatiran penyakit ini bakal menginfeksi manusia. Kekhawatiran ini dilandaskan pada penyakit prion lain, yakni sapi gila. Sapi gila diketahui telah menginfeksi ribuan orang pada pertengahan tahun 1990-an di Inggris. Infeksi terjadi karena orang-orang itu makan daging sapi yang terinfeksi.
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
“Wabah penyakit sapi gila di Inggris memberikan contoh bagaimana hanya dalam satu malam, keadaan bisa menjadi gila ketika peristiwa penularan terjadi, misalnya dari hewan ternak ke manusia,” ujar Cory Anderson, peneliti CWD kepada The Guardiant.
ADVERTISEMENT
“Kita sedang membicarakan potensi terjadinya hal serupa. Tidak ada yang mengatakan bahwa hal ini pasti terjadi, tapi penting bagi masyarakat untuk bersiap.”
Sejauh ini, belum ada laporan kasus CWD pada manusia, tapi penyakit ini terlihat berpindah ke spesies lain, termasuk monyet dan tikus laboratorium. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa CWD juga dapat ditularkan ke kera–yang secara genetik mirip dengan manusia dibandingkan monyet– setelah hewan itu memakan daging atau jaringan otak yang terinfeksi CWD.
Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui apakah CWD bisa menginfeksi manusia atau tidak. Para ilmuwan terus meneliti bagaimana CWD menyebar antar-spesies. Pejabat satwa liar juga tengah berupaya mencegah penyebaran penyakit di antara rusa di seluruh Amerika Utara.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada bukti langsung penyakit rusa zombie dapat menular ke manusia dan belum ditemukan kasusnya. Namun, untuk mencegah potensi risiko penularan, Health Canada dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar masyarakat untuk tidak makan daging atau bagian lain dari hewan yang terinfeksi penyakit ini,” papar Kementerian Air, Lahan, dan Pengelolaan Sumber Daya British Columbia sebagaimana dikutip Newsweek.