Penyakit ‘Rusa Zombie’ Merebak, Apa yang Sebaiknya Manusia Lakukan?

11 Februari 2019 10:05 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini publik Amerika Serikat sedang dihebohkan oleh kemunculan chronic wasting disease (CWD) alias penyakit "rusa zombie" yang menyerang rusa-rusa di 24 negara bagian AS.
ADVERTISEMENT
CWD disebut sebagai penyakit "rusa zombie" karena membuat rusa-rusa berperilaku abnormal alias aneh. CWD sendiri adalah penyakit syaraf yang menyerang hewan-hewan dari keluarga rusa, baik itu rusa, elk, atau rusa kutub.
Hewan-hewan yang terkena CWD akan memiliki ciri-ciri seperti kehilangan berat badan yang drastis, kehilangan fungsi koordinasi, mengeluarkan liur berlebihan, lesu, dan wajah terlihat tanpa ekspresi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), pada Januari 2019 penyebaran CWD dilaporkan telah terjadi di 251 county (wilayah) di AS. Potensinya diperkirakan dapat meluas ke seluruh dunia, dengan lebih jauh dapat menyerang rusa-rusa di Norwegia, Finlandia, serta pada tingkat lebih rendah di Korea Selatan.
Penyebaran virus "rusa zombie" di Amerika Serikat Foto: CDC
Bruce Y. Lee, Associate Professor bidang Kesehatan Internasional di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, pernah memberi penjelasan lewat tulisannya di Forbes bahwa pada tahun 2018 kemarin CWD juga sempat merebak di AS dan Kanada.
ADVERTISEMENT
Lee memaparkan bahwa sesama rusa bisa tertular oleh penyakit ini melalui kontak dengan cairan tubuh yang terkontaminasi misalnya lewat kotoran, air liur, atau urine, melalui jaringan tubuh, makanan, atau air.
“Setelah infeksi awal, mungkin diperlukan setidaknya satu tahun sebelum gejala (penyakit ‘rusa zombie’) muncul. Gejala umum, yang dapat berkembang selama bertahun-tahun, meliputi penurunan berat badan yang parah, kehilangan energi, keseimbangan dan koordinasi yang buruk, air liur menetes, haus atau buang air kecil yang berlebihan, telinga terkulai, dan perilaku yang lebih agresif,” beber Lee.
Ilustrasi rusa Foto: Pixabay
Mirip Penyakit Sapi Gila
Berdasarkan dari namanya, yakni chronic wasting disease (CWD), apa yang dirusak atau dilemahkan (wasting) oleh penyakit ini adalah otak dan tubuh makhluk yang terjangkiti. Lee menjelaskan CWD adalah penyakit menular yang mengakibatkan kemerosotan pada otak, sumsum tulang belakang, dan bagian tubuh lainnya hingga terjadi kematian.
ADVERTISEMENT
Seperti penyakit sapi gila, CWD adalah jenis ensefalopati spongiformis menular. Ensefalopati adalah penyakit yang mempengaruhi otak. Adapun spongiform berarti menghasilkan lubang yang membuat otak terlihat seperti spons.
Dan karena CWD ini mirip penyakit sapi gila, mak para ahli kesehatan pun mulai khawatir bahwa penyakit ini juga bisa menular ke manusia seperti penyakit sapi gila. Kekhawatiran ini muncul karena di beberapa negara, rusa adalah jenis hewan yang sering dijadikan sasaran berburu untuk kemudian dimakan dagingnya oleh manusia.
Sebuah video di bawah ini bisa menjelaskan lebih lanjut apa sebenarnya penyakit ‘rusa zombie’ ini.
Manusia Perlu Waspada
Penyakit ‘rusa zombie’ ini sebenarnya telah muncul sejak tahun 1967. Namun dalam dua-tiga tahun terakhir penyakit ini menjadi perhatian karena berulang kali merebak dan menjangkiti banyak jenis hewan dari keluarga rusa.
ADVERTISEMENT
Bahkan, berdasarkan hasil riset yang dipaparkan pada 2017 lalu, ternyata penyakit ‘rusa zombie’ ini juga bisa menjangkiti primata.
Sampai saat ini memang belum pernah dilaporkan adanya manusia yang terjangkit penyakit ini. Meski begitu, para ilmuwan tetap khawatir bahwa pada titik tertentu, prion atau protein yang menjadi sumber penyakit ini, mungkin juga bisa menginfeksi dan menular ke manusia lewat berbagai medium.
Ilustrasi rusa Foto: Wikimedia Commons
Lee menuturkan, sebuah tim yang dipimpin oleh Stefanie Czub, peneliti prion dari Badan Inspeksi Makanan Kanada (Canadian Food Inspection Agency), pernah melakukan percobaan yang mampu menularkan penyakit ‘rusa zombie’ ke sejumlah monyet makaka.
Hasil riset bertajuk "Transmisi CWD ke Primata non-manusia." ("CWD Transmission into non-human Primates”) ini telah Czub dan tim sampaikan di konferensi Prion 2017 di Edinburgh, Skotlandia.
ADVERTISEMENT
“Dan Anda tahu apa yang mereka katakan, apa yang terjadi pada monyet makaka tidak selamanya akan tetap di monyet makaka dan suatu hari nanti bisa terjadi pada manusia juga,” ungkap Lee.
Terkait riset ini, media The Tyee dari Kanada pernah melansir bahwa dari lima monyet yang diberi makan daging yang terkena CWD, tiga di antaranya positif terjangkit penyakit yang sama. Hal ini menjadi petunjuk bahwa primata juga bisa terkena CWD.
Makaka di Sacred Monkey Forest Sanctuary Foto: Flickr/el_ave
Hal yang Perlu Dilakukan Manusia
Mengenai fenomena merebaknya penyakit ‘rusa zombie’ dan fakta bahwa penyakit ini juga bisa menular ke manusia, kita sebagai manusia memang perlu khawatir dan waspada, tapi tidak perlu panik.
Lee merinci, ada beberapa hal yang patut manusia perhatikan dan lakukan agar terhindar dari penyakit ‘rusa zombie’. Berikut adalah beberapa hal penting di antaranya.
ADVERTISEMENT
- Periksakan kesehatan semua rusa untuk mengetahui apakah ada yang terjangkit CWD.
- Hindari semua rusa yang seperti zombie, misalnya bertingkah aneh atau mati tiba-tiba, dan jangan memegang atau memakan dagingnya.
- Buang daging rusa dengan benar, kubur bangkai atau sisa bangkainya dengan cara dan di tempat yang tepat.
- Selalu gunakan sarung tangan saat memegang daging rusa atau rusa.
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
- Hindari memegang atau memotong otak atau tulang belakang rusa.
- Jangan makan otak, sumsum tulang belakang, mata, limpa, amandel, atau kelenjar getah bening rusa.
- Jangan menaruh peralatan apa pun yang digunakan untuk memegang atau memotong daging rusa mentah di mulut Anda.
- Jangan menyentuh, makan, atau melakukan kontak langsung dengan kotoran atau urine rusa.
ADVERTISEMENT
- Hubungi departemen kesehatan atau margasatwa setempat jika Anda melihat rusa bertingkah aneh atau mati tiba-tiba tanpa sebab.
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
Imbauan ini berlaku untuk semua orang. Namun tentunya paling utama ditekankan dan ditujukan kepada orang-orang yang sering melakukan kontak langsung dengan rusa, misalnya para pemburu, peternak, maupun pekerja dan pengunjung kebun binatang.