Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Samantha Lynn Isabel menggaet perhatian publik dengan cerita soal kehamilannya. Lewat video TikTok, perempuan berusia 24 tahun itu menjelaskan bahwa dirinya pernah hamil tanpa pernah berhubungan seks sama sekali.
ADVERTISEMENT
Hal itu terjadi ketika Isabel berusia 19 tahun. Ia bercerita bahwa dirinya merasa keram perut dan menyadari kalau menstruasinya sudah telat satu minggu.
Ia tidak pernah berpikir kalau dirinya hamil, karena ia tidak pernah melakukan hubungan seks dengan penetrasi. Meskipun begitu, ia meminta kekasihnya pada saat itu untuk melakukan tes kehamilan.
“Aku melakukan tes kehamilan dan berpikir kalau hasilnya akan negatif,” cerita Isabela di TikTok. “Karena mengira itu positif palsu, aku tes kehamilan lagi hingga enam kali.”
Semua hasilnya menunjukkan bahwa Isabela positif hamil. Akhirnya, ia memutuskan pergi ke dokter untuk memastikan bahwa tidak ada alasan hasil tes kehamilan itu menunjukkan positif.
Penjelasan dokter
Dokter obgyn (obstetri dan ginekologi) Dr. Alyssa Dweck, mengatakan bahwa kehamilan tanpa seks penetrasi mungkin saja terjadi. Caranya dengan sperma harus masuk ke vagina. Untuk mencapai hal itu, hanya dibutuhkan sperma yang 'jago berenang' untuk bisa mencapai sel telur.
ADVERTISEMENT
“Dugaan saya, terjadi kontak antara penis dan vagina dan bahkan jika ada sedikit penetrasi pada saat vagina terbuka dan/atau paparan pra-ejakulasi, dapat menyebabkan kehamilan,” jelasnya, kepada Business Insider.
Kejadian ini mungkin mengejutkan bagi banyak orang, tetapi dia menegaskan bahwa ini sangat mungkin terjadi.
“Dengan fingering, jika ada sperma di jari yang menyentuh atau masuk ke liang vagina, kemungkinan hamilnya ada namun jauh lebih kecil dibanding seks penetrasi,” lanjut Dr Dweck.
Hal senada diungkapkan dokter ginekolog, Jennifer Lincoln. Dia berkata kepada BuzzFeed, bahwa kunci dari ini semua adalah bagaimana sperma berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.
"Sperma harus masuk ke vagina agar kehamilan bisa terjadi," kata Dr. Lincoln kepada BuzzFeed. "Tidak masalah apa yang masuk ke vagina -- apakah itu penis, jari, turkey baster -- tapi begitu sperma itu ada, ia dapat melakukan perjalanan melalui leher rahim, ke dalam rahim, dan bertemu dengan sel telur.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Isabel masuk akal
Isabel sendiri mengatakan bahwa ia dan kekasihnya saat itu memang melakukan hubungan badan tetapi tidak sampai melakukan penetrasi seks. Samantha mengatakan kepada BuzzFeed, hal itu mungkin terjadi ketika kelamin dia dan pacarnya saling bersentuhan ketika foreplay. Dia juga tidak menggunakan alat kontrasepsi kala itu.
Isabel pun tidak melakukan program pengaturan kehamilan atau yang biasa disebut KB. Kini anak Isabel sudah berusia 5 tahun.
Pasangan yang melakukan aktivitas seks begini disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi atau cara kontrol kehamilan lainnya untuk menghindari kehamilan tidak diharapkan.