Perempuan Ini Hidup Lagi Usai Mati Suri, Kok Bisa?

26 Agustus 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meninggal dunia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meninggal dunia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah kejadian tidak terduga baru-baru ini menggemparkan kota Detroit, negara bagian Michigan, Amerika Serikat. Pada Minggu (23/8), seorang jenazah perempuan di rumah duka James H. Cole Funeral Home tiba-tiba hidup kembali setelah dinyatakan meninggal.
ADVERTISEMENT
Mantan jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan. Tidak banyak identitas yang diungkap oleh pihak berwenang selain keterangan bahwa wanita itu berusia 20 tahun dan sempat dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Menurut pejabat pemadam kebakaran setempat, mereka mendapatkan panggilan darurat pada Minggu (23/8) pagi karena seorang perempuan dilaporkan tidak responsif. Setibanya di tempat kejadian, paramedis menemukan bahwa perempuan itu sudah tidak bernapas.
Mereka sempat menghabiskan waktu 30 menit untuk mencoba menghidupkannya kembali. Usaha tersebut ternyata gagal. Perempuan itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian, tepatnya di rumah ibunya.
“Paramedis melakukan CPR dan metode pemulihan hidup lainnya selama 30 menit,” kata Johnny L. Menifee, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Detroit, dalam pernyataan resmi yang dikutip ABC News. “Mengingat pembacaan medis dan kondisi pasien, ditentukan pada saat itu bahwa dia tidak memiliki tanda-tanda kehidupan.”
Langkah Penanganan CPR Foto: Luthfa Nurridha/kumparan
Karena tidak ada tanda-tanda pembunuhan, pihak kepolisian kemudian memberitahu layanan medis setempat tentang temuan tersebut. Seorang ahli patologi forensik yang bertugas di bagian koroner kemudian melepaskan jenazah ke keluarganya untuk mengatur jasad tersebut diambil oleh rumah duka pilihan mereka.
ADVERTISEMENT
Saat tiba di rumah duka pada hari yang sama, staf pun memeriksa jenazah perempuan muda tersebut. Tak disangka, staf rumah duka menemukan bahwa jenazah itu bernapas. Perempuan itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
"Meskipun sudah menjadi praktik kami untuk tidak mengomentari penyelidikan terbuka, kami dapat mengkonfirmasi bahwa pada Minggu, 23 Agustus 2020, kami menerima panggilan untuk menjemput seorang perempuan asal Southfield yang telah meninggal," kata rumah duka itu dalam sebuah pernyataan. "Setibanya di rumah duka, staf kami memastikan bahwa dia bernapas dan memanggil Layanan Medis Darurat.”
Departemen Pemadam Kebakaran Detroit kemudian mengklarifikasi pernyataan mereka sebelumnya pada Senin (24/8). Mereka mengaku telah mengikuti protokol yang ditetapkan dan saat ini tengah menginvestigasi kejadian ini.
ADVERTISEMENT
"Mereka melakukan intervensi medis normal dan saat itulah rumah duka memberi tahu mereka bahwa dia akan dibalsem dan sebagainya. Ini agak mengejutkan kami. Kami tidak bisa mempercayainya,” kata Wakil Komisaris Departemen Pemadam Kebakaran Detroit Dave Fornell.
Ilustrasi Peti Mati Foto: Shutter Stock
“Saya berbicara dengan orang medis kami dan mereka mengatakan dia bernapas, dia memiliki detak jantung yang baik, dia memiliki darah-oksigen yang baik,” sambungnya.

Mati suri atau fenomena Lazarus

Hingga saat ini, tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas klaim keliru bahwa perempuan itu telah meninggal.
“Saya hancur karena putri saya mengalami apa yang dia alami. Keluarga saya, saudara kembarnya, kakak laki-lakinya, saya tidak punya kata-kata,” kata ibunya kepada saluran TV lokal WDIV-TV. “Seseorang menyatakan anak saya meninggal, dan dia belum mati.”
ADVERTISEMENT
Kasus orang yang meninggal dan kemudian hidup kembali memang beberapa kali terekam dalam laporan ilmiah. Di Indonesia, kasus semacam ini sering disebut mati suri. Di luar negeri, fenomena mati suri itu dikenal sebagai fenomena Lazarus (Lazarus phenomenon).
Menurut catatan Institut Kesehatan Nasional AS, istilah fenomena Lazarus pertama kali digunakan dalam literatur medis pada 1993. Istilah ini merujuk kepada kisah Lazarus, yang dibangkitkan oleh Kristus empat hari setelah kematiannya.
Patung Christ the King di Polandia Foto: Shutter Stock
Secara ilmiah, mati suri atau fenomena Lazarus digambarkan sebagai pengembalian sirkulasi spontan yang tertunda (return of spontaneous circulation/ROSC) setelah penghentian resusitasi kardiopulmoner atau CPR. Nah, CPR itu sendiri merupakan pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, sudah ada 38 kasus mati suri atau fenomena Lazarus yang tercatat dalam literatur medis, menurut Institut Kesehatan Nasional AS pada 2007 lalu. Mereka menemukan bahwa 82 persen dari 38 kasus kematian itu, sang jenazah hidup lagi setelah 10 menit CPR dihentikan.
“Tujuh belas pasien (45 persen) mencapai pemulihan neurologis yang baik setelah ROSC. Tiga dari pasien ini kemudian meninggal selama tinggal di rumah sakit karena sepsis dan emboli paru dan 14 (35 persen) akhirnya dipulangkan tanpa gejala sisa neurologis yang signifikan,” ungkap mereka.
“Tujuh belas pasien (45 persen) tidak mencapai pemulihan neurologis setelah ROSC dan meninggal segera setelahnya. Hasilnya tidak diketahui pada empat pasien (10 persen). Tidak ada korelasi yang signifikan antara hasil dan durasi CPR, interval waktu untuk ROSC atau diagnosis.”
ADVERTISEMENT