Perempuan Ini Punya Jenggot Lebat, Kok Bisa?

Alma Torres, pengidap sindrom ovarium polikistik Foto: Instagram: Bearded Beauty

Perempuan asal Bronx, New York, Amerika Serikat, viral di internet karena wajahnya yang dipenuhi dengan rambut jenggot. Dia bernama Alma Torres. Bukan, dia bukan transgender atau seseorang yang mengubah status seksualnya. Dia perempuan tulen sejak lahir.

Kondisi Torres yang memiliki jenggot lebat di wajahnya bisa terjadi akibat gangguan hormone bernama polycystic ovary syndrome atau sindrom ovarium polikistik (PCOS). Gangguan ini menyebabkan perempuan bisa menumbuhkan bulu di bagian tubuh yang tidak seharusnya.

Rambut jenggot itu pertama kali muncul di wajah Torres pada usianya yang ke 15 tahun. Sampai usia 27 tahun, ia berusaha untuk selalu mencukur jenggot yang ada di wajahnya karena merasa malu dengan penampilannya yang seperti pria.

Namun, setelah delapan tahun, Torres akhirnya bisa menerima keadaan dirinya dan mencoba tampil apa adanya. Ia mengatakan, butuh kesabaran yang luar biasa untuk benar-benar menerima keadaaannya tersebut.

Pada usia 16 tahun, ia dicemooh oleh teman-temannya karena penampilannya sebagai perempuan tampak tidak wajar. Namun, ia kini telah belajar untuk mencintai keadaan tubuhnya dan tidak memengaruhi hujatan orang-orang soal tubuhnya.

Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah kondisi timbulnya kista berukuran kecil-kecil pada indung telur, yang kemudian memicu ketidakseimbangan hormon. Hal ini bisa terjadi akibat pengaruh lingkungan atau genetik.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari kondisi itu di antaranya adalah menstruasi yang tidak beraturan, naik berat badan, tumbuh rambut yang lebat dan paling parah ialah infertilitas.

Menurut National Institutes of Health, PCOS bisa memicu pertumbuhan rambut yang berlebihan. Gejala ini juga dikenal dengan hirsutisme, yang bisa muncul di wajah dan anggota tubuh lainnya. 

"Sudah lama sekali aku mencoba mengubah penampilanku, tapi aku tidak bisa," jelasnya. "Aku tumbuh dengan kepercayaan bahwa aku ditakdirkan seperti ini, jadi aku berhenti untuk mengubahnya."

“Awalnya, orang-orang berkomentar kejam dan itu benar-benar akan menjatuhkanku. Aku jadi sangat sadar diri ketika aku melihat orang-orang  memfotoku dan mereka mengira saya tidak tahu itu. Sampai sekarang hal itu masih terjadi, tapi sudah tidak mengganggu saya sama sekali,” lanjutnya.

“Aku hanya berbalik dan menatap mereka sehingga mereka tahu aku melihat apa yang mereka lakukan, dan bahwa aku tidak peduli apa yang mereka pikirkan tentangku,” tegasnya.

Kasus PCOS lainnya juga pernah membuat seorang perempuan memiliki rambut seperti bulu mata di gusi. Ia pernah melakukan operasi agar rambut-rambut itu tidak muncul lagi di gusi. Namun enam bulan setelah operasi, rambut-rambut itu kembali tumbuh.

Dalam laporan Live Science disebutkan, bahwa pertumbuhan rambut pada mulut wanita itu termasuk kasus yang luar biasa. Menurut literatur medis, selama ini hanya ada lima kasus serupa yang pernah ditemukan sebelumnya. 

Rambut seperti bulu matayang tumbuh di gusi seorang wanita. Foto: Zhurakivska, et al (Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology and Oral Radiology)

Peristiwa yang menimpa wanita asal Italia ini telah dilaporkan dalam jurnal Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology and Oral Radiology untuk edisi Februari 2020. Peneliti mencatat, pertumbuhan rambut kembali terjadi setiap kali perempuan itu berhenti meminum pil KB. 

Dr. Khrystyna Zhurakivska, seorang peneliti gigi klinis di Universitas Foggia, Italia, mengatakan kepada media setempat bahwa tidak ada obat untuk menyembuhkan PCOS, penyebab rambut terus tumbuh di bagian tubuh si wanita. Meski begitu, perawatan lanjutan dengan kontrasepsi hormonal diklaim mampu mengurangi gejala-gejalanya.