Perempuan Ini Sakit Tenggorokan, Ternyata Ada Duri Ikan di Otot Leher

2 Mei 2021 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi membersihkan ikan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membersihkan ikan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan asal Malaysia mengeluhkan sakit di bagian leher. Setelah diperiksa, ternyata ada tulang ikan atau duri yang tertelan dan tertanam di otot lehernya.
ADVERTISEMENT
Cerita ini berawal ketika perempuan berusia 54 tahun itu makan ikan haring serigala panggang. Tiba-tiba ia mengalami rasa sakit menyiksa di tenggorokannya.
Karena merasa sensasi seperti ada yang tersangkut, perempuan itu berupaya mengeluarkan benda asing tersebut dengan cara membuat dirinya muntah. Sayangnya, hal itu justru membuat keadaan semakin buruk.
Wanita yang identitasnya dirahasiakan tersebut kehabisan napas dan lehernya membengkak. Ia dibawa ke Rumah Sakit Selayang dan langsung diarahkan ke ruang gawat darurat.
Ilustrasi sakit tenggorokan. Foto: shutterstock
Berdasarkan laporan Journal of Emergency Medicine, dokter memperhatikan ada suara berderak, yang dikenal dengan nama krepitasi. Itu adalah kondisi yang disebabkan oleh tulang yang saling bergesekan atau sendi berderit.
Krepitasi juga terjadi ketika ada gelembung udara masuk ke lapisan jaringan di bawah kulit. Hingga titik ini, dokter tidak menemukan petunjuk adanya duri ikan di dalam tenggorokannya berdasarkan hasil pindaian X-ray.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan hasil CT scan, ditemukan tulang berukuran sekitar 5,1 cm yang tertanam di otot leher besar atau sternokleidomastoid.
Tak sengaja menelan tulang ikan adalah insiden yang kerap ditemukan oleh dokter. Biasanya duri hanya tersangkut di tenggorokan bagian atas dan dapat dengan mudah diangkat.
Ilustrasi ibu hamil makan ikan Foto: Shutter Stock
Pada kasus ini, duri tertanam pada otot leher dan ini sangat jarang terjadi. Dokter menduga hal ini disebabkan oleh gerakan lidah dan leher yang keras membuat tulang terdorong sehingga menembus selaput tenggorokannya dan kemudian tertanam di otot leher.
Percobaan mengeluarkan duri dengan muntah juga menyebabkan kantung udara kecil di paru-paru pecah. Udara yang dilepaskan dapat mengalir di sepanjang pembuluh darah ke leher sehingga menyebabkan udara terperangkap di bawah kulit. Fenomena ini juga dikenal sebagai emfisema subkutan.
ADVERTISEMENT
Untuk menyembuhkannya, dokter melakukan pembedahan untuk mengangkat tulangnya. Ia juga diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi. Setelah lima hari di rumah sakit, gejalanya, termasuk emfisema subkutan hilang dan dia bisa pulang.