Pertama di Dunia, Jantung Donor Lakukan Perjalanan Lebih dari 6.700 Kilometer

22 April 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jantung. Foto: Explode/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jantung. Foto: Explode/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk pertama kalinya, jantung yang disumbangkan telah melakukan perjalanan selama 12 jam menggunakan pesawat sejauh 6.750 km, melintas Samudra Atlantik dan berhasil ditransplantasikan ke penerimanya.
ADVERTISEMENT
Jantung donor itu berasal dari pria berusia 48 tahun di Hindia Barat Prancis menderita stroke, tiga hari kemudian, pasien dinyatakan mati otak. Setelah menjalani prosedur rutin untuk pengambilan jantung, jantung pasien diangkut melalui maskapai penerbangan komersial ke Paris, Prancis, menandai pertama kalinya jantung yang disumbangkan terbang melintas Atlantik.
Di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière, Paris, ahli bedah Guillaume Lebreton dan Pascal Leprince berhasil mentransplantasikan jantung ke seorang pria berusia 70 tahun. Menurut surat yang ditulis oleh keduanya di jurnal The Lancet, kedua ventrikel jantung (ruang bawah jantung yang memompa darah ke tubuh) mulai berfungsi normal setelah operasi dilakukan. Pasien penerima donor keluar dari rumah sakit 30 hari kemudian.
Lebreton dan Leprince menyebut, keberhasilan ini sebagai suatu prestasi yang tak terbayangkan dalam transplantasi organ. Hal ini dicapai sebagai bagian dari studi percontohan yang dikenal sebagai PEGASE, bertujuan untuk menentukan apakah transplantasi berhasil dilakukan setelah jantung diawetkan untuk jangka waktu lama.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pesawat. Foto: joo830908/Shutterstock
Jantung diawetkan menggunakan teknik hypothermic oxygenated perfusion, di mana jantung dijaga tetap dingin sementara cairan beroksigen dipompa melalui mesin. Meski teknik ini telah dieksplorasi dalam penelitian, namun ini pertama kalinya hypothermic oxygenated perfusion diuji untuk waktu transplantasi yang ekstrem.
Saat ini, transplantasi jantung kerap berpacu dengan waktu–umumnya jantung harus ditransplantasikan dalam waktu empat jam setelah dikeluarkan dari donor. Meningkatnya jumlah donor potensial secara geografis juga dapat berdampak pada waktu tunggu daftar transplantasi.
Di AS, misalnya, ada sekitar 3.000 orang dalam daftar tunggu untuk mendapatkan transplantasi jantung, namun hanya 2.000 jantung yang tersedia setiap tahunnya. Tergantung pada kriteria kelayakan, beberapa orang mungkin harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan donor jantung.
“Kami ingin membuat operasi ini dapat tersedia dan menjaga biaya transportasi tetap terjangkau,” tulis peneliti. “Tidak seperti praktik transportasi donor jantung konvensional yang melibatkan jet pribadi yang mahal, oleh karena itu kami terbang di kabin kelas bus di atas pesawat komersial.”
ADVERTISEMENT