Pertama di Dunia, Tenggorokan Pria Robek Gara-gara Tahan Bersin

13 Desember 2023 7:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil rontgen pada leher pria menunjukkan adanya kantong udara yang terperangkap di bawah kulit lehernya, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah di atas. Foto: BMJ Case Reports 2023
zoom-in-whitePerbesar
Hasil rontgen pada leher pria menunjukkan adanya kantong udara yang terperangkap di bawah kulit lehernya, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah di atas. Foto: BMJ Case Reports 2023
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tenggorokan seorang pria robek gara-gara berusaha menahan bersin, menjadi kasus pertama yang pernah tercatat dalam jurnal ilmiah. Luka robek itu menciptakan lubang kecil di lehernya.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan di jurnal BMJ Case Reports, peristiwa aneh itu terjadi saat pria tersebut sedang mengemudikan mobil dalam keadaan demam. Mendadak dia ingin sekali bersin. Namun alih-alih melepaskannya, si pria justru memilih untuk menahannya dengan mencubit hidung dan menutup mulut.
Ketika mau bersin kondisi mulut dan hidung ditutup, tekanan yang dihasilkan di saluran pernapasan bagian atas bisa melebihi 20 kali lipat tekanan normal yang dihasilkan saat bersin. Dalam kasus pria itu, tekanannya juga sangat besar sehingga ia membuat lubang berukuran 2 kali 2 milimeter di tenggorokannya.
Tahu tenggorokannya bermasalah, pria yang identitasnya dirahasikan itu langsung pergi ke rumah sakit dan dibawa ke unit gawat darurat. Di sana dia merasakan sakit parah, lehernya bengkak di kedua sisi dan sulit digerakan. Meski tenggorokannya bolong, pasien tidak mengalami masalah pernapasan, menelan, atau berbicara.
ADVERTISEMENT
Hasil rontgen leher menunjukkan pasien menderita surgical emphysema, suatu kondisi udara terperangkap di bawah lapisan jaringan terdalam di bawah kulit. Sementara itu, hasil pemindaian tomografi komputer (CT) menunjukkan robekan terjadi di antara tulang ketiga dan keempat, atau tulang belakang di lehernya. Udara juga terkumpul di ruang dada di antara paru-parunya.
Ilustrasi bersin. Foto: Edward Jenner via Pexels
Dokter mengatakan robekan tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di trakea saat bersin dengan hidung dan mulut tertutup. Setelah lukanya ditangani, pria itu dirawat di rumah sakit selama dua hari untuk memastikan kadar oksigen dan tanda-tanda vital lainnya tetap stabil.
Pasien kemudian dipersilakan pulang dengan diberi obat pereda nyeri dan demam. Dokter juga menyuruhnya untuk tidak melakukan aktivitas fisik berat selama dua minggu. Lima minggu kemudian, CT scan menunjukkan luka robeknya telah sembuh total.
ADVERTISEMENT
Kasus ini menjadi peringatan buat semua orang untuk tidak menahan bersin dengan menutup hidung dan mulut.
“Setiap orang diminta untuk tidak menahan bersin dengan mencubit hidung sambil menutup mulut karena dapat mengakibatkan perforasi trakea [batang tenggorokan],” tulis peneliti dalam laporannya.
Robeknya tenggorokan secara spontan adalah kasus langka tapi berpotensi berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hanya sedikit kasus yang pernah dilaporkan dan biasanya disebabkan oleh trauma fisik atau cedera prosedur medis seperti operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau pemasangan selang ke tenggorokan. Kalau robeknya akibat menahan bersin, ini adalah kasus pertama di dunia.