Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada Februari 2021 lalu, sembilan primata tersebut mendapat vaksin dari perusahaan farmasi hewan bernama Zoetis, setelah beberapa gorila dilaporkan positif terinfeksi virus corona pada Januari 2021 silam.
Melansir Live Science, satu gorila juga dijadwalkan untuk menerima vaksin COVID-19. Namun, karena banyak gorila yang dinyatakan positif Covid-19, maka gorila tersebut menjadi tidak diprioritaskan.
“Masing-masing orang utan dan simpanse menerima dua dosis vaksis eksperimental,” jelas kepala petugas kesehatan di San Diego Zoo, Nadine Lamberski.
Vaksin dari perusahaan Zoetis mirip dengan vaksin Novavax COVID-19 untuk manusia. Bedanya adalah kandungan protein yang diberikan ke sembilan primata tersebut sudah dimodifikasi untuk memicu antibodi.
Zoetis awalnya mengembangkan vaksin COVID-19 hanya untuk digunakan pada anjing dan kucing. Vaksin tersebut masih bersifat eksperimental dan belum disetujui oleh pemerintah AS untuk digunakan secara luas. Saat ini Zoetis sedang dalam tahap pembicaraan dengan Departemen Pertanian AS.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Zoetis, Christina Lood mengatakan, setelah vaksinasi di San Diego Zoo, pihaknya menerima beberapa permintaan vaksin COVID-19 untuk primata di berbagai kebun binatang di AS. Christina mengaku pihaknya berharap dapat menyediakan lebih banyak lagi vaksin pada Juni 2021 mendatang.
“Dengan semakin banyaknya kera yang mendapatkan vaksin maka semakin banyak data yang tersedia untuk memahami seberapa efektif vaksin tersebut tumbuh dalam tubuh kera,” ujar Christina.
Secara global, infeksi virus corona juga terjadi pada harimau, singa, cerpelai, macan tutul salju, puma, musang, anjing, dan kucing domestik. Setelah kasus pertama seekor anjing dinyatakan positif COVID-19 di Hong Kong pada Februari 2020, perusahaan farmasi hewan Zoetis mulai mengembangkan vaksin COVID-19 untuk anjing dan kucing.
ADVERTISEMENT
Dalam uji coba yang dilakukan, data Zoentis mengatakan bahwa kucing dan anjing memiliki respons kekebalan yang signifikan. Namun, belum diketahui secara pasti apakah hal tersebut cukup kuat untuk mencegah infeksi virus corona atau tidak.
Proses pemulihan gorila
Untuk gorila yang positif COVID-19, mereka telah diberikan rekomendasi untuk karantina sekitar 60 sampai 90 hari ke depan. Setelah masa karantina selesai, pihak Kebun Binatang San Diego berharap dapat vaksinasi gorila-gorila mereka.
Lamberski menduga gorila tersebut tertular dari seorang pekerja yang sebelumnya dinyatakan terinfeksi virus corona. Lamberski mengaku para pekerja kebun binatang menunjukkan gejala terpapar Covid-19 termasuk pilek, batuk terus menerus, nafsu makan berkurang, dan lesu.
(MRT)