Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Antonia bersama dua saudara kloningnya, Elizabeth-Ann dan Noreen, diciptakan menggunakan sel beku dari individu bernama Willa yang meninggal pada 1988. Materi genetiknya terpelihara berkat Frozen Zoo di San Diego Zoo Wildlife Alliance, dan DNA-nya mengandung tiga kali variasi genetik yang ditemukan pada musang berkaki hitam (Mustela nigripes) masa kini.
Alasan di balik kurangnya variasi genetik karena musang berkaki hitam yang hidup saat ini lahir dari tujuh individu berbeda. Penurunan keragaman genetik ini membuat mereka berisiko terkena penyakit tertentu, termasuk wabah sylvatic dan virus canine distemper.
Dengan mengambil genetika Willa ke kumpulan gen, para ilmuwan berharap dapat melindungi musang berkaki hitam di masa depan dengan mengembalikan keragaman genetiknya.
Elizabeth-Ann diharapkan menjadi musang pertama yang memiliki anak sendiri, tapi sistem reproduksi yang belum berkembang dan kondisi yang disebut hidrometra menghalanginya mendapat keturunan. Alih-alih Elizabeth-Ann, Antonia justru telah membuat sejarah bagi musang berkaki hitam dengan menjadi klon pertama spesies yang terancam punah yang berhasil melahirkan anak.
Kenapa menjadi luar biasa? Ini karena butuh 35 tahun bagi peneliti untuk dapat menciptakan hewan kloning yang berhasil melahirkan anak. Adapun dua bayi musang tersebut lahir di Smithsonian National Zoo and Conservation Biology Institute (NZCBI) di Front Royal, Virginia.
ADVERTISEMENT
“Keberhasilan pengembangbiakan dan kelahiran anak-anak Antonia menandai tonggak penting dalam konservasi spesies yang terancam punah,” ujar Paul Marinari, kurator senior di NZCBI Smithsonian. “Banyak mitra dalam Program Pemulihan Musang Kaki Hitam melanjutkan upaya inovatif dan inspiratif mereka untuk menyelamatkan spesies ini dan menjadi model bagi program konservasi lainnya di seluruh dunia.”
Lahirnya hewan dari induk hasil kloning merupakan momen penting bagi para peneliti genetika konservasi. Tak hanya menciptakan bayi dari induk kloning, tim di balik penelitian ini juga berfokus pada konservasi habitat, pengelolaan penyakit, dan pada akhirnya pengenalan kembali musang ke alam liar.
Untungnya, para peneliti ini mendapat dukungan yang begitu luas, termasuk dari Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS dan mitra seperti NZCBI Smithsonian, Revive & Restore, San Diego Zoo Wildlife Alliance, ViaGen Pets & Equine, dan Association of Zoos and Aquariums. Keren!
ADVERTISEMENT