Pertama Kalinya, Babi Terekam Gunakan Alat untuk Bangun Sarang

9 Oktober 2019 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah babi hutan di Camp Leakey, Tanjung Puting. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah babi hutan di Camp Leakey, Tanjung Puting. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak hanya lumba-lumba dan simpanse, babi juga ternyata layak disebut sebagai hewan 'cerdas'. Belum lama ini tim peneliti menemukan bahwa babi juga merupakan hewan pintar yang mampu melakukan hal-hal sensitif secara sosial.
ADVERTISEMENT
Sebagai buktinya, para ilmuwan berhasil mendokumentasi kelompok babi yang mampu memanfaatkan alat guna menunjang aktivitasnya. Bukti ini telah dilaporkan ke dalam jurnal Mammalian Biology.
Babi yang menjadi objek penelitian mereka adalah babi Visayan Warty (Sus cebiforn), spesies terancam punah yang hanya hidup di dua pulau di Filipina. Dalam pengamatan itu, tim periset melihat kelompok babi di sebuah kebun binatang di Prancis yang menggunakan tongkat untuk menggali dan membangun sarang.
Ilustrasi babi hutan liar. Foto: Pixabay
Meredith Root-Bernstein, penulis utama studi ini mengatakan, saat mengamati babi di Ménagerie du Jardin des Plantes di Paris, ia melihat salah satu babi betina bernama Priscilla tengah menggali sebuah area untuk sarang dengan menggunakan tongkat di mulutnya.
“Babi itu menyimpan beberapa daun, memindahkannya ke tempat yang berada di gundukan, dan menggali sedikit demi sedikit dengan moncongnya,” papar Meredith Root-Bernstein dalam catatannya, seperti dikutip dari IFL Science.
ADVERTISEMENT
“Pada satu titik, babi itu mengambil sepotong kulit kayu datar berukuran sekitar 10 cm x 40 cm yang tergeletak di gundukan tersebut, dan ia memegangnya menggunakan mulut, kemudian ia menggunakan kayu itu untuk menggali, mengangkat, dan mendorong tanah ke belakang dengan cepat dan penuh semangat.”
Dalam serangkaian percobaan selanjutnya yang dilakukan pada 2016 dan 2017, Root Bernstein dan timnya berhasil mendokumentasikan tiga dari empat babi yang menggali tanah menggunakan tongkat di mulutnya.
Menurut peneliti, sudah banyak hewan yang diketahui mampu menggunakan alat, mulai dari orang utan, siamang, gurita, hingga serangga. Beberapa spesies hewan seperti kera besar juga diketahui dapat menggunakan berbagai alat untuk kegunaan yang berbeda. Ini kemungkinan karena ada hubungannya dengan perilaku manusia, yang penggunaan alat sering dikaitkan dengan kecerdasan.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, hewan-hewan yang mampu menggunakan alat bukan berarti pasti memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Misalnya, semut yang menggunakan alat untuk mencari makanan tidak serta merta dianggap sebagai hewan “pintar”, dalam arti setara dengan simpanse atau lumba-lumba.
Menurut peneliti, tampaknya kemampuan dalam hal menggunakan alat lebih laik dikaitkan dengan kemampuan hewan dalam beradaptasi di lingkungannya. Ini berarti setiap hewan memiliki keterampilan yang berbeda dalam menggunakan alat, sebab secara naluriah penggunaan alat sudah tertanam dalam otak setiap makhluk.
Lebih lanjut, peneliti menyebut kegiatan menggali tanah dengan tongkat yang dilakukan babi tampaknya kurang efektif, jika dibandingkan dengan menggunakan moncongnya. Kendati begitu, penemuan ini menjadi yang pertama ihwal penggunaan alat oleh babi.