Pertama Kalinya, Monyet Lucu Ini Tertangkap Kamera Jadi Kanibal

26 November 2020 6:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monyet capuchin. Foto: pixabay/karygrabovski
zoom-in-whitePerbesar
Monyet capuchin. Foto: pixabay/karygrabovski
ADVERTISEMENT
Jeritan terdengar nyaring dari puncak pohon tepat sebelum bayi monyet capuchin menemui ajalnya. Tak lama kemudian, beberapa monyet tampak turun dan berkumpul untuk memakan mayat bayi itu, dan ini disaksikan langsung oleh para ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti telah mengamati dan mendokumentasikan kehidupan monyet capuchin di Taman Nasional Santa Rosa selama lebih dari 37 tahun. Selama itu pula para peneliti belum pernah mencatat kanibalisme di antara monyet berwajah lucu tersebut.
Namun, pada 9 April 2019, tim melihat pemandangan yang tak biasa. Mereka menyaksikan sekelompok monyet capuchin melakukan kanibalisme dengan memakan bayi kerabatnya sendiri. Tim telah menggambarkan insiden mengerikan itu dalam sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal Ecology and Evolution.
Peristiwa terjadi ketika para peneliti mengamati populasi monyet capuchin wajah putih (peniru Cebus) di Taman Nasional Santa Rosa, Kosta Rika. Tiba-tiba terdengar suara teriakan monyet di ketinggian pohon. Seekor monyet berusia 10 hari bernama CT-19 jatuh dari gendongan induknya. Sang induk bernama CT langsung bergegas turun dari puncak ke tanah dan mengambil bayinya kembali.
Penampakan monyet capuchin sedang menyantan bayi kerabatnya sendiri. Foto: Jurnal Ecology and Evolution/N. Ferero/M. Nishikawa
CT mencoba menggendong bayinya kembali ke puncak pohon, namun CT-19 jatuh untuk kedua kalinya. CT-19 tidak bisa bergerak selama beberapa menit, anggota monyet lain mencoba mendekati dan memeriksa keadaan CT-19 yang sudah tak bernyawa.
ADVERTISEMENT
Tampak monyet jantan berusia 2 tahun mendekati tempat kejadian dan mulai menggigit mayat CT-19 sambil mengunyah bagian kakinya. “Meski CT tidak berusaha mengambil mayat anaknya, namun dia tetap berada di dekat CT-19 sambil mengawasi,” tulis para peneliti.
Monyet betina bernama Alfa kemudian meneriaki dan mengusir si jantan remaja yang sedang menggerogoti mayat CT-19. Alfa ternyata melakukan hal yang sama, ia menyantap kaki bagian kiri CT-19. Setengah jam berlalu, si betina telah mengkonsumsi seluruh bagian bawah bayi, hanya menyisakan kepala, dada, dan lengan.
Capuchin jantan remaja tadi berhasil mencuri bagian ekor CT-19 selama praktik kanibalisme ini berlangsung. Sementara betina Alfa melahap sebagian besar tubuh bayi. Secara teknis, si jantan remaja adalah sepupu kedua dari CT-19, sementara Alfa adalah saudara perempuan CT-19.
CT-19, bayi monyet capuchin korban kanibalisme kerabatnya. Foto: Jurnal Ecology and Evolution/N. Ferero/M. Nishikawa
Peristiwa kanibalisme pada monyet capuchin menjadi yang pertama didokumentasikan. Sebelumnya, hanya delapan kasus kanibalisme yang pernah teramati pada primata Amerika Tengah dan Selatan. Di antara kasus kanibalisme itu, umumnya melibatkan pembunuhan bayi oleh primata dewasa yang bukan kerabat dekat. Dalam kasus lain, individu yang memiliki hubungan dekat juga dapat mengkonsumsi bayi yang mati.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, para peneliti percaya CT-19 adalah korban pembunuhan yang dilakukan monyet jantan dewasa. “Segera setelah teriakan dan bayi jatuh ke tanah, capuchin jantan dewasa dikejar dari area yang sama oleh betina dewasa,” tulis penulis.
Peneliti mengatakan bahwa ada kemungkinan jatuhnya CT-19 dari atas pohon karena ulah monyet jantan dewasa yang mendorong dan menyerang bayi tersebut. Kendati hal ini tidak teramati peneliti, namun peristiwa mencelakai bayi pernah terdokumentasikan dalam pengamatan sebelumnya. Jika ini terjadi, si betina akan mengusir pelaku setelah sang bayi benar-benar mati.
Monyet capuchin berwajah putih sendiri adalah pemakan tumbuhan dan hewan kecil, seperti kadal, tupai, dan burung. Saat capuchin berhasil menangkap mangsa, mereka akan menyantap di bagian wajah terlebih dahulu. Ia juga biasanya mengkonsumsi hewan secara beramai-ramai.
Monyet capuchin. Foto: pexels/Egor Kamelev
Namun, saat praktik kanibalisme itu berlangsung, monyet-monyet berperilaku berbeda, di mana hanya ada dua individu yang ikut makan dengan membiarkan bagian atas mayat tidak tersentuh. Sementara monyet lain di dekatnya hanya mengamati dan memeriksa CT-19 atau membuat gerakan intimidasi ke arah monyet yang menyantap bayi tersebut, ini menunjukkan bahwa ada situasi yang tidak biasa bagi para capuchin.
ADVERTISEMENT
Peneliti menduga, beberapa monyet yang melakukan kanibalisme mungkin demi manfaat nutrisi. Sebab, setelah dua minggu menyantap CT-19, betina Alfa melahirkan anaknya sendiri yang berarti dia berada di tahap akhir kehamilan selama kejadian kanibalisme berlangsung.
Sementara capuchin jantan remaja baru-baru ini disapih dari induknya, yang berarti dia baru saja mulai mengurus dirinya sendiri ketika CT-19 jatuh dari puncak pohon. Skenario ini menunjukkan bahwa perilaku capuchin dapat berubah menjadi kanibalisme ketika mereka membutuhkan nutrisi tambahan. Namun perilaku ini sangat jarang teramati dan ini masih bersifat hipotesis.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.