Pertama Kalinya, Simpanse dan Gorila Terlibat Perang di Alam Liar

23 Juli 2021 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi simpanse. Foto: DaFranzos via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi simpanse. Foto: DaFranzos via Pixabay
ADVERTISEMENT
Simpanse dan gorila dikenal sebagai hewan yang tak suka melakukan kekerasan satu sama lain, dan dua spesies hominid ini hidup bersama dengan damai dalam satu wilayah. Jadi, jika mereka terlibat perkelahian, ini adalah momen yang sangat langka.
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, perang antara simpanse dan gorila teramati di Taman Nasional Loango di Gabon pada 2019 silam. Perang terjadi dalam dua babak di mana baik dalam kesempatan pertama maupun kedua jumlah simpanse lebih banyak ketimbang gorila.
Sekarang pertempuran itu telah didokumentasi dalam sebuah studi yang terbit di jurnal Scientific Reports. Dalam studi baru peneliti mencoba menganalisis apa yang membuat mereka saling serang, apakah berkaitan dengan perebutan wilayah kekuasaan atau persaingan sumber daya.
“Pengamatan kami memberikan bukti pertama bahwa keberadaan simpanse dapat berdampak mematikan pada gorila,” kata Tobias Deschner, primatologis dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman.
"Kami sekarang ingin menyelidiki faktor-faktor yang memicu interaksi agresif yang mengejutkan ini."
ilustrasi gorila liar. Foto: Twitter @TheWCS
Interaksi pertama terjadi pada Februari 2019 melibatkan 18 simpanse dan lima gorila. Perang berlangsung selama 52 menit. Itu terjadi tatkala simpanse bertemu gorila saat mereka kembali dari wilayah lain.
ADVERTISEMENT
Sementara interaksi kedua terjadi pada Desember 2019 melibatkan 27 simpanse dan tujuh gorila. Perang dimulai ketika simpanse melakukan patroli dan menemukan kawanan gorila yang masuk ke wilayahnya. Pertikaian kali ini berlangsung selama 79 menit.
Dalam dua insiden tersebut, simpanse mampu merebut bayi gorila dari induknya dan membunuh bayi-bayi tersebut. Bahkan dalam insiden kedua simpanse terlihat memakan bayi gorila. Sementara gorila lainnya melarikan diri dan beberapa simpanse terluka dalam bentrokan tersebut.
Pertanyaannya, apa yang membuat mereka saling serang satu sama lain? Para peneliti menduga, simpanse melihat bayi gorila sebagai mangsa atau mereka bersaing untuk mendapatkan makanan atau bahkan memperebutkan wilayah.
Seekor gorila gunung muda terlihat di Taman Nasional Virunga, Kongo. Foto: AP Photo/Jerome Delay
"Bisa jadi, berbagi sumber makanan oleh simpanse, gorila, dan gajah hutan di Taman Nasional Loango mengakibatkan meningkatnya persaingan dan terkadang bahkan interaksi mematikan antara dua spesies kera besar itu," kata Deschner.
ADVERTISEMENT
Mengamati interaksi antara gorila dan simpanse tidaklah mudah. Mengingat hal itu, mungkin saja pembunuhan antara kedua spesies ini sebenarnya lazim terjadi daripada yang dibayangkan sebelumnya. Namun, perlu digarisbawahi bahwa pertempuran sering terjadi ketika persediaan makanan di alam liar menipis.
Di masa depan, peneliti berharap dapat mempelajari lebih lanjut ihwal sifat simpanse dan gorila sebagai spesies hominid. "Kami baru pada tahap awal untuk memahami efek persaingan pada interaksi antara dua spesies kera besar di Loango," kata Simone Pika, ahli biologi di University of Osnabrück di Jerman.
"Studi kami menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dijelajahi dan ditemukan tentang kerabat terdekat kita yang masih hidup, dan Taman Nasional Loango adalah tempat yang unik untuk melakukannya."
ADVERTISEMENT