Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Regeneron Pharmaceuticals, mengembangkan koktail antibodi monoklonal yang diklaim dapat mencegah dan mengurangi risiko gejala dari infeksi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Koktail yang diberi nama REGEN-COV ini bukan merupakan minuman alkohol atau buah-buahan campuran, melainkan obat eksperimental yang memadukan berbagai antibodi monoklonal dan dirancang untuk memblokir infeksi COVID-19. Untuk REGEN-COV, bahan antibodinya terdiri dari casirivimbab dan imdevimab.
Uji coba fase ketiga melibatkan 1.505 responden yang tidak terinfeksi COVID-19. Para peserta riset tersebut ditempatkan di dalam rumah seorang pasien yang positif terinfeksi COVID-19.
Penelitian dilakukan dengan menyuntik satu dosis koktail antibodi sebanyak 1.200 miligram ke setengah responden dan sisanya diberikan plasebo. Berdasarkan hasil uji klinis, Regeneron mengaku koktail REGEN-COV dapat mengurangi risiko infeksi sistomatik sebesar 81 persen pada mereka yang menerimanya.
ADVERTISEMENT
Ada 11 orang peserta riset penerima koktail antibodi itu terus mengembangkan gejala COVID-19, sementara 59 orang penerima plasebo mengalami hal serupa. Menariknya, koktail antibodi di tubuh responden yang mengalami infeksi simtomatik diklaim membantu menyingkirkan virus lebih cepat.
Peserta studi yang disuntik koktail REGEN-COV mengalami gejala selama satu minggu. Durasi tersebut lebih pendek dibanding penerima plasebo, yang mengalami gejala serupa selama tiga tinggu.
“Dengan lebih dari 60.000 orang AS terus didiagnosis dengan COVID-19 setiap hari, koktail antibodi REGEN-COV dapat membantu memberikan perlindungan langsung kepada orang-orang yang tidak divaksinasi” ujar President Regeneron, George D. Yancopoulus, dalam pernyataan di situs web resmi perusahaan.
Dengan hasil terbaru dari uji coba tahap ketiga ini, Regeneron berencana meminta izin penggunaan darurat kepada Food and Drug Administration (FDA) untuk memperluas penggunaan koktail ke kelompok masyarakat yang lebih besar. Jika disetujui, koktail antibodi ini dapat membantu menjaga orang-orang yang tidak divaksinasi.
Sebelumnya pada Januari 2021 lalu, perusahaan farmasi AS Eli Lilly and Company telah mengumumkan koktail antibodi yang serupa. Ketika suntikan diberikan kepada penghuni panti jompo yang terpapar kasus positif COVID-19, koktail antibodinya diklaim mengurangi risiko pengembangan gejala simtomatik hingga 80 persen.
ADVERTISEMENT
Di bawah otoritasi penggunaan darurat, koktail antibodi yang dibuat Eli Lilly telah digunakan untuk merawat pasien COVID-19 yang melakukan perawatan di rumah.
(MRT)