Petani Australia Tak Sengaja Tangkap Hewan yang Dikira Punah 100 Tahun Lalu

2 Oktober 2023 8:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan quoll, hewan yang dikira punah di Australia Selatan.  Foto: Ross Anderson/National Parks and Wildlife Service (NPWS)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan quoll, hewan yang dikira punah di Australia Selatan. Foto: Ross Anderson/National Parks and Wildlife Service (NPWS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Spesies marsupial lucu nan menggemaskan yang diklaim punah di Australia Selatan lebih dari satu abad lalu secara tidak sengaja ditangkap oleh seorang petani di Australia.
ADVERTISEMENT
Cerita bermula ketika petani Pao Ling Tsai memasang perangkap dengan meletakan potongan ikan di sekitar peternakan ayam. Tujuannya untuk menangkap hewan yang sering memangsa ayam-ayamnya. Selain memasang perangkap, Pao juga meletakkan kamera pengintai untuk mencari tahu siapa pelaku pencurian itu.
Alih-alih menemukan kucing atau rubah liar, entah bagaimana ceritanya quoll tiba-tiba muncul, masuk dalam perangkap tersebut.
“Saya berharap bisa menemukan kucing, namun yang saya temukan malah hewan kecil ini,” kata Pao sebagaimana dikutip Newsweek.
Quoll yang ditangkap petani berhasil melarikan diri. Namun, Pao yakin masih banyak quoll yang berkeliaran di sekitar peternakannya. Ini terlihat dari ikan umpan yang habis dimakan oleh hewan tersebut.
“Saya kira masih banyak lagi. Saat saya keluar pagi ini, semua makanan sudah diambil. Saya sudah memberikan video ke Taman Nasional dan Margasatwa (setempat) untuk melihat hewan apa yang mengambil makanannya, tapi menurut saya itu adalah quoll," kata Pao.
ADVERTISEMENT
Faktanya, quoll juga berhasil ditangkap dalam perangkap yang dipasang oleh National Parks and Wildlife Service (NPWS). Peneliti menduga, hewan ini datang dari wilayah lain ke Australia Selatan setelah melakukan perjalanan jauh.
Kini, para ahli berharap bisa menguji binatang langka tersebut secara genetik untuk mengetahui asal-usulnya. NPWS juga akan melakukan pemantauan kawasan untuk mencari tahu apakah ada quoll lain yang masih berkeliaran.
Quoll, hewan langka yang berhasil ditangkap di Australia Selatan. Foto: Ross Anderson/National Parks and Wildlife Service (NPWS)
“Kami telah memasang lebih banyak jebakan dan kami berharap untuk melihat apakah kami dapat menjebak atau merekam lebih banyak jebakan,” kata Ross Anderson, penjaga distrik Limestone Coast dari National Parks and Wildlife Service (NPWS).
“Kami juga akan memasang beberapa kamera pengintai untuk menentukan apakah ada lebih banyak quoll di peternakan itu atau di kawasan Beachport.”
ADVERTISEMENT
Quoll ekor tutul yang juga dikenal sebagai quoll harimau, terakhir terlihat di Australia Selatan pada 1880-an. Quoll dianggap punah di Australia Selatan, dan oleh Departemen Lingkungan dan Warisan Australia didaftarkan sebagai hewan terancam punah di seluruh negara tersebut.
Beberapa populasi kecil quoll masih ditemukan di Australia Tenggara meski jumlahnya kini semakin menurun. Di daftar merah IUCN, quoll diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah, diperkirakan ada sekitar 5.000 ekor quoll yang hidup di alam liar di seluruh dunia.
Hewan berkantung kecil ini memiliki berat sekitar 1,8 hingga 3 kilogram. Mereka merupakan predator berkantung kedua terbesar di daratan setelah tasmanian devil. Quoll biasanya memakan berbagai macam hewan, termasuk kadal, ular, unggas, hewan pengerat kecil, dan hewan berkantung lain seperti wombat dan walabi. Mereka juga terkadang memangsa hewan yang lebih besar seperti kanguru, dingo, bahkan sapi.
ADVERTISEMENT
Quoll adalah hewan arboreal, artinya mereka mahir memanjat pohon, tempat mereka berburu posum dan burung. Mereka terancam punah karena kerusakan habitat, persaingan dengan predator pendatang, keracunan pestisida, dan ketabrak motor warga.
“Salah satu alasan mengapa mereka dianggap punah adalah karena hilangnya habitat, namun mereka dapat bertahan hidup di mana saja mulai dari hutan hingga lahan yang lebih terbuka,” kata Anderson. “Mereka adalah hewan yang mampu melakukan perjalanan jauh, hingga 15 kilometer persegi.”