Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Ilustrasi pisang. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1589804651/w05uhh9qceuxipahicad.jpg)
ADVERTISEMENT
Bukan di Afrika atau Amerika Serikat. Pisang terbesar di dunia ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Buah berwarna kuning yang banyak dijual di pasar ini memang tumbuh subur di seluruh wilayah Indonesia. Buah pisang hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Pertanyaannya, seberapa besar pisang yang pernah kamu lihat? Pernahkah kamu melihat pisang dengan ukuran raksasa?
Punya nama ilmiah Musa ingens, pisang asal Papua Barat ini memiliki ukuran hampir sama dengan anak bayi baru lahir. Berkat ukurannya yang tak biasa, M. ingens dinobatkan sebagai pisang terbesar di dunia.
Dijelaskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pisang raksasa M. ingens memiliki ukuran pohon yang jauh lebih besar dari pisang budidaya pada umumnya. Batang utama dari pohon pisang ini bisa tumbuh hingga 15 meter dengan daun yang membentang sepanjang 20 meter. Ada laporan spesimen tanaman ini tumbuh mencapai 30 meter, namun belum dikonfirmasi secara ilmiah. Adapun batang pohon pisang M. ingens berdiameter 94 centimeter.
ADVERTISEMENT
Sekali berbuah, M. ingens bisa menghasilkan 300 buah pisang dengan berat total mencapai 60 kilogram. Setiap buah tumbuh dengan panjang hingga 18 centimeter. Buah ini bisa dimasak dan dikonsumsi dengan rasa dan tekstur mirip dengan pisang raja. Pasang M. ingens berpotensi menjadi bahan pangan yang menjanjikan bagi masyarakat.
Kendati tumbuh seukuran pohon, tanaman ini secara teknis tidak memiliki batang, melainkan pseudostem, yakni kelompok tangkai daun yang dibentuk oleh selubung daun yang tumpang tindih dan padat.
Karena tanaman pisang tumbuh baru setiap tahunnya --mereka tidak memiliki bagian kayu yang mampu bertahan selama musim dingin seperti pohon-- maka secara botani mereka dianggap sebagai tumbuh-tumbuhan.
M. ingens hanya ditemukan di daerah dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Distrik Bamusbama, Tambrauw, Papua Barat, merupakan habitat yang cocok untuk pengembangan pisang raksasa M. ingens.
ADVERTISEMENT