Pola Makan Tidak Sehat Lebih Mematikan Ketimbang Rokok

6 April 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Junk Food Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Junk Food Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru mengungkap bahaya dari pola makan yang tidak sehat. Menurut hasil riset ini, setiap tahunnya pola makan tidak sehat menjadi penyebab 10,9 juta kematian di dunia. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding kematian akibat tembakau atau rokok.
ADVERTISEMENT
Riset ini merupakan bagian dari studi global yang dilakukan oleh Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) di Seattle, Amerika Serikat. Hasil detailnya telah dipublikasikan di jurnal Lancet.
Para periset mengatakan bahwa masalah terbesar dari pola makan yang tidak sehat ini bukan terletak pada makanan siap saji yang kita konsumsi. Masalah terbesar ada pada makanan bernutrisi yang tidak kita makan.
Ilustrasi anak makan bakso Foto: Shutterstock
Mereka menjelaskan bahwa gula dan lemak trans pada makanan memang berbahaya. Tapi riset menemukan bahwa kebanyakan kematian terjadi akibat kurangnya makanan sehat yang kita konsumsi akibat buruknya pola makan kita.
Oleh karena itu, para peneliti menyarankan kita untuk lebih sering mengonsumsi sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan untuk mencegah hal itu.
ADVERTISEMENT
Penyakit akibat pola makan yang buruk
Serangan jantung dan stroke adalah dua penyebab kematian utama akibat pola makan yang buruk. Kemudian diikuti dengan kanker dan diabetes tipe dua.
Riset ini menemukan bahwa kematian akibat pola makan yang buruk bisa dicegah. Dengan mengubah dan membiasakan diri memiliki pola makan dan minum yang baik, satu dari lima kematian di seluruh dunia akibat pola makan yang buruk bisa dihindari.
Ilustrasi makan siang sehat. Foto: Shutter stock
"Temuan kami adalah pola makan yang tidak optimal menjadi penyebab bagi lebih banyak kematian secara global dibanding risiko lain, termasuk merokok tembakau," papar para peneliti dalam laporan hasil riset ini.
"Ini menggarisbawahi pentingnya memperbaiki pola makan manusia di seluruh dunia," tambah mereka, sebagaimana dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Negara dengan pola makan terbaik
Ashkan Afshin, ahli dari IHME sekaligus pemimpin riset ini, mengatakan bahwa negara-negara dengan pola makan Mediterania termasuk negara dengan pola makan yang baik. Lebanon, Israel, dan Iran termasuk dalam daftar ini.
Menurutnya, pola makan Mediterania banyak mengonsumsi buah, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
"Tapi tidak ada negara yang penduduknya memiliki tingkat konsumsi makanan sehat yang optimal. Bahkan di negara-negara dengan pola makan Mediterania, jumlah konsumsi atas jenis makanan lain masih belum optimal," jelas Afshin.
Pola makan buruk lebih membunuh dibanding tembakau
Secara rinci hasil riset ini mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat menyebabkan 10,9 juta kematian orang dewasa pada 2017. Itu merupakan 22 persen dari kematian orang dewasa pada 2017.
ADVERTISEMENT
Penyebab utamanya adalah penyakit jantung yang diikuti oleh kanker dan diabetes. 45 persen dari jumlah kematian itu berusia di bawah 70 tahun.
Sementara tembakau diduga jadi penyebab 8 juta kematian tiap tahunnya. Lalu tekanan darah tinggi diduga jadi penyebab 10,4 juta kematian.
Ilustrasi hipertensi. Foto: rawpixel via Pixabay
Christopher Murray, direktur IHME sekaligus anggota tim riset, mengatakan bahwa riset ini menegaskan bahwa pola makan yang tidak sehat sangatlah berbahaya.
"Riset ini memperkuat dugaan yang telah banyak dimiliki orang selama beberapa tahun. Bahwa pola makan yang tidak sehat adalah penyebab banyak kematian dibanding faktor risiko lain di dunia," kata Murray.
"Hasil riset kami memberi pemahaman bahwa faktor risiko utama penyebab kematian akibat pola makan adalah konsumsi sodium yang tinggi atau konsumsi makanan sehat yang rendah. Riset kami juga menggarisbawahi perlunya usaha untuk mempromosikan produksi, distribusi, dan konsumsi makanan sehat di seluruh negara di dunia," imbuh dia.
ADVERTISEMENT